Samarinda (ANTARA Kaltim) - Novita Dyah Forentina (24), mahasisiwi asal Kabupaten Berau mewakili Provinsi Kalimantan Timur setelah terpilih sebagai salah seorang peserta dalam program "Young Southeast Asia Leaders Initiative (YSEALI)" di Amerika Serikat. "Novita akan bertolak ke Amerika 7 September dan kuliah selama lima pekan di Northern Illinois University," ujar Atase Kebudayaan, Kedutaan Besar AS Karen Schinnerer dihubungi dari Samarinda, Rabu. Total peserta program YSEALI yang akan ke Amerika sebanyak 25 orang dari berbagai provinsi di Indonesia untuk angkatan musim gugur tahun ini. YSEALI merupakan program yang digagas tahun 2013 dan terbagi atas dua kategori, yakni YSEALI Academic Fellowship dan YSEALI Professional Fellowship. Menurut Karen, program ini bertujuan membangun jiwa kepemimpinan generasi muda di ASEAN, mempererat hubungan antara Asia Tenggara dengan AS, dan membina generasi muda di kawasan Asia Tenggara yang akan menjadi pemimpin masa depan ASEAN. Program YSEALI Academic Fellowship dibuka bagi mahasiswa atau yang baru saja lulus dari universitas dengan usia 18-25 tahun, guna mengikuti perkuliahan selama lima pekan di kampus atau universitas di AS. Sedangkan program YSEALI Professional Fellowship memberikan kesempatan bagi peserta usia 25-35 tahun untuk bekerja selama empat pekan di lembaga nirlaba, lembaga pemerintahan, maupun kantor swasta di AS. "Novita telah melalui dua tahapan proses seleksi program untuk terpilih berangkat ke Amerika, yakni seleksi administrasi dan wawancara," tuturnya. Pertama, Novita mengisi formulir identitas diri dan menjabarkan rekam jejak kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan terkait dengan fokus yang akan dipilih, termasuk misi apa yang akan dilakukan sepulang dari Amerika. Kemudian menjalani wawancara dengan pejabat Kedutaan Besar AS di Jakarta. "Hingga akhirnya pada 12 Juli, Novita mendapat kepastian bahwa ia terpilih mengikuti program ini dan akan berangkat pada September mendatang," kata Karen. Sementara Novita mengaku girang ketika mendengar khabar bahwa ia akan ke Amerika karena terpilih mengikuti program YSEALI dengan fokus Civic Menagement. Ketika pertama mendengar kabar itu, ia berusaha tenang, namun luapan emosi saat itu tak terbendung sehingga ia sampai bersorak dan berjingkrak seperti anak kecil, bahkan sambil tergopoh ia menyampaikan khabar gembira itu ke ibunya. Di Berau, sejak 2015 Novita aktif sebagai pengajar bahasa Inggris di Yayasan Komunitas Belajar Indonesia (YAKOBI), lembaga nirlaba yang berkomitmen menciptakan komunitas belajar kreatif, berdaya saing, antusias, dan dinamis. Salah satu misi Yakobi adalah ingin warga Berau cakap berbahasa Inggris karena potensi wisata Berau yang besar sehingga sering kedatangan wisatawan mancanegara. Menurutnya, pengajaran bahasa Inggris di Yakobi tidak hanya teori tata bahasa Inggris, namun dipadukan dengan wawasan mengenai lingkungan, nilai-nilai kearifan lokal, dan budaya. Pengajaran bahasa Inggris kepada pelajar dan remaja di kampung-kampung tak sekadar tentang stuktur bahasa, namun juga memberikan motivasi bahwa kemampuan bahasa Inggris bisa membuka banyak kesempatan, misalnya beasiswa, kursus singkat, dan berkunjung ke luar negeri," ujar Novita. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017