Samarinda (ANTARA Kaltim) - Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Polling Center bekerjasama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW), diperoleh hasil bahwa citra positif pemerintah mengalami peningkatan dalam keseriusan memerangi korupsi selama satu tahun terakhir.

"Hasil survei kami pada 5 April hingga 19 Mei 2017 menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap upaya pemerintah dalam memberantas korupsi naik menjadi 69 persen," ucap Divisi Investigasi ICW Lais Abid saat menjadi narasumber dalam Diseminasi Antikorupsi di Samarinda, Senin.

Kepercayaan terhadap pemerintah yang sebanyak 69 persen tersebut terdiri 20 persen warga (responden) menyatakan pemerintah sangat serius terhadap upaya pemberantasan korupsi dan 49 persen menyatakan pemerintah serius.

Sedangkan sisanya yang sebanyak 21 persen menyatakan pemerintah tidak serius, 3 persen sangat tidak serius, dan 7 persen masyarakat mengaku tidak tahu.

Sementara hasil survei tahun 2016, lanjutnya, kepercayaan masyarakat terhadap upaya pemerintah memberantas korupsi tercatat 62 persen, sehingga dalam satu tahun ini terjadi peningkatan 7 poin.

Sebanyak 62 persen citra pemerintah tahun 2016 itu adalah tercatat 10 persen responden menyatakan pemerintah sangat serius, 52 persen serius, 28 persen tidak serius, 3 persen sangat tidak serius, dan 7 persen responden mengaku tidak tahu.

"Survei tahun 2016 lalu, kami melibatkan 2.000 responden, sedangkan tahun ini terjadi peningkatan karena terdapat 2.235 responden yang kami data," ujar Lais Abid.

Hasil survei tahun ini juga menyatakan bahwa apresiasi masyarakat terhadap kinerja KPK mencapai 70 persen, yakni 12 responden mengaku sangat puas dan 58 persen responden mengaku puas.

Sedangkan sisanya adalah terdapat 2 persen responden mengaku tidak puas, 2 persen mengaku sangat tidak puas, dan 4 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.

"Survei bagi 2.235 responden ini kami lakukan di 212 desa/kelurahan pada 177 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi. Sementara sistem yang digunakan dalam survei adalah dari rumah ke rumah, yakni langsung bertatap muka dengan responden," ujarnya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017