Samarinda (ANTARA Kaltim) - Neraca perdagangan luar negeri di Provinsi Kalimantan Timur periode Januari-Juni 2017 mengalami keuntungan (surplus) 7 miliar dolar AS, setara dengan Rp93,1 triliun jika 1 dolar rata-rata sama dengan Rp13.300.

"Surplus perdagangan sebesar itu diperoleh dari hasil ekspor ke negara tujuan senilai 8,38 miliar dolar AS, dikurangi biaya impor dari negara penghasil senilai 1,38 miliar dolar," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M. Habibullah di Samarinda, Jumat.

Dia menjelaskan perdagangan luar negeri sama-sama menguntungkan dua pihak karena dari keuntungan ekspor dapat digunakan sebagai modal pembangunan, sementara dari komoditas yang diimpor dapat bermanfaat sebagai bahan baku untuk mencipta berbagai kebutuhan dalam negeri atau di daerah.

Berbagai komoditas yang diekspor Kaltim periode Januari-Juni 2017, antara lain bahan bakar mineral dengan nilai 7,71 miliar dolar, terdiri atas migas senilai 2,06 miliar dolar dan ekspor nonmigas yang di dalamnya terdapat batu bara dengan nilai 5,64 miliar dolar.

Ekspor lemak, minyak hewani atau nabati, dan produk disosiasinya senilai 271,63 juta dolar, bahan kimia anorganik, senyawa organik atau organik dari logam mulia, logam tanah langka, dan dari unsur radioaktif senilai 173,31 juta dolar.

Negara tujuan ekspor dari Kaltim untuk komoditas migas, antara lain Jepang dengan nilai 709,25 juta dolar, Korea Selatan 346,09 juta dolar, Taiwan 497,19 juta dolar, Thailand 98,82 juta dolar, dan ekspor migas ke Singapura dengan nilai 132,86 juta dolar.

Ekspor nonmigas, antara lain ke China dengan nilai 1,31 miliar dolar, India 1,6 miliar dolar, Korea Selatan 778,91 juta dolar, Jepang 685,35 juta dolar, Filipina 388,48 juta dolar, Taiwan 358,16 juta dolar, Thailand 314,68 juta dolar, dan Malaysia 268,93 juta dolar.

Biaya sebesar 1,38 miliar dolar yang harus dikeluarkan itu, antara lain untuk mengimpor bahan bakar mineral berupa minyak mineral dan produk sulingnya, zat mengandung bitumen, dan malam mineral dengan nilai (bagian dari migas) dengan nilai 1,01 miliar dolar AS.

Impor reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis, serta bagiannya senilai 177.66 juta dolar, karet dan aneka barang dari karet senilai 29,59 juta dolar, kendaraan yang bergerak selain di atas rel dan aksesorisnya senilai 41,98 juta dolar.

Negara penghasil yang komoditasnya diimpor oleh Kaltim, adalah untuk migas dari Malaysia senilai 310 juta dolar, dari Nigeria 277,58 juta dolar, Korea Selatan 143,62 juta dolar, Singapura 53,41 juta dolar, dan impor migas dari Turki di periode ini senilai 26 ribu dolar. Impor migas dari Turki merupakan yang pertama dilakukan tahun ini.

"Untuk impor nonmigas, antara lain dari Amerika Serikat senilai 46,56 juta dolar, Jepang 42,95 juta dolar, Singapura 46,97 juta dolar, Jerman 24,45 juta dolar, China 69,97 juta dolar, Prancis 18,9 juta dolar, dan impor nonmigas dari Australia senilai 29,94 juta dolar," ujar Habibullah. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017