Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Nurmalasari, Warga Desa Senaken, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menderita tumor di bagian wajahnya hampir 13 tahun dan hingga kini makin membesar.

Saat ditemui Rabu, Nurmalasari menceritakan tumor yang menempel di dagunya berawal dari benjolan kecil, lambat laun benjolan itu kian membesar hingga seperti sekarang ini hingga memberatkan kepalanya. "Dulu kecilnya masih seperti kelereng," kata Nurmalasari.

Ibu tiga anak ini tinggal di sebuah rumah bantuan milik orangtuanya. Untuk makan sehari-hari, ia masih numpang dengan orang tua, karena sang suami saat ini sedang tidak memiliki pekerjaan setelah beberapa waktu lalu terkena PHK dari tempatnya bekerja.

Mahalnya biaya pengobatan menjadi alasan mengapa Nurmalasari hanya mengonsumsi obat-obatan tradisional sampai akhirnya daging yang tumbuh di dagunya makin besar.

Pernah Nurmalasari memeriksakan penyakitnya ke dokter. Dari keterangan dokter, dia menderita tumor ganas dan harus dirujuk ke salah satu rumah sakit di Surabaya. Biaya berobat yang sangat mahal, membuat ia hanya pasrah menunggu bantuan dan uluran orang lain.

"Biaya pengobatannya kata dokter yang memeriksanya sekitar Rp60 juta. Saya biarkan saja karena tidak ada uang," ujarnya.

Nurmalasari mengaku masih bisa mengunyah makanan, tetapi untuk bekerja sudah tidak mungkin dilakukan.

"Untuk makan masih bisa, tapi kalau untuk bekerja sepertinya agak berat," ucapnya.

Nurmalasari juga telah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah, namun hingga saat ini belum mendapatkan tanggapan.

Nurmalasari tidak tahu harus berbuat apa dengan kondisinya saat ini dan berharap ada uluran tangan atau bantuan untuk mengobati penyakit tumor ganas yang dideritanya itu.

"Harapan saya cuma ingin sembuh," kata Nurmalasari terlihat meneteskan air matanya. (*)

Pewarta: R Wartono

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017