Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membutuhkan anggaran Rp500 juta untuk mengoperasikan videotron di daerah itu.
"Kami telah ajukan Rp500 juta pada APBD Perubahan 2017 untuk mengoperasikan videotron," kata Kepala Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara Budi Santoso, ketika dihubungi di Penajam, Senin.
Ia berharap usulan anggaran operasional videotron itu disetujui, sehingga videotron bisa terus difungsikan.
Namun, selama ini tayangan vidoetron yang terpasang di Jalan Poros Nipah-Nipah Kelurahan Petung dan Kecamatan Waru dinilai terlalu monoton dengan hanya menayangkan wajah kepala daerah.
Tayangan videotron yang hanya menampilkan wajah kepala daerah tersebut mendapat kritikan dari masyarakat, bahkan anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara.
Vidoetron itu terkesan sebagai alat kampanye kepala daerah atau belum termanfaatkan dengan maksimal.
Menurut Budi Santoso, selama ini belum memilki konten untuk ditampilkan di videotron tersebut, sehingga tampilan videotron monoton.
"Belum ada konten yang spesifik, konten yang ditampilkan di videotron terkesan apa adanya dan dianggap terlalu monoton," ungkapnya.
Sejumlah videotron yang dibangun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2015 tersebut, untuk mendongkrak pendapatan asli daerah atau PAD dari sektor publikasi.
Namun pada 2016, videotron yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah itu tidak difungsikan karena tidak tersedia anggaran untuk listrik.
Pada 2017, videotron tersebut mulai coba difungsikan kembali, tetapi lebih banyak mati dan konten yang ditayangkan dinilai monoton. (Kominfo PPU)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Kami telah ajukan Rp500 juta pada APBD Perubahan 2017 untuk mengoperasikan videotron," kata Kepala Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara Budi Santoso, ketika dihubungi di Penajam, Senin.
Ia berharap usulan anggaran operasional videotron itu disetujui, sehingga videotron bisa terus difungsikan.
Namun, selama ini tayangan vidoetron yang terpasang di Jalan Poros Nipah-Nipah Kelurahan Petung dan Kecamatan Waru dinilai terlalu monoton dengan hanya menayangkan wajah kepala daerah.
Tayangan videotron yang hanya menampilkan wajah kepala daerah tersebut mendapat kritikan dari masyarakat, bahkan anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara.
Vidoetron itu terkesan sebagai alat kampanye kepala daerah atau belum termanfaatkan dengan maksimal.
Menurut Budi Santoso, selama ini belum memilki konten untuk ditampilkan di videotron tersebut, sehingga tampilan videotron monoton.
"Belum ada konten yang spesifik, konten yang ditampilkan di videotron terkesan apa adanya dan dianggap terlalu monoton," ungkapnya.
Sejumlah videotron yang dibangun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2015 tersebut, untuk mendongkrak pendapatan asli daerah atau PAD dari sektor publikasi.
Namun pada 2016, videotron yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah itu tidak difungsikan karena tidak tersedia anggaran untuk listrik.
Pada 2017, videotron tersebut mulai coba difungsikan kembali, tetapi lebih banyak mati dan konten yang ditayangkan dinilai monoton. (Kominfo PPU)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017