Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Permintaan masyarakat terhadap bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Provinsi Kalimantan Timur terus mengalami peningkatan, menggambarkan bahwa masyarakat mulai sadar akan kualitas dan keiritan BBM.

"Pada 2016 volume penjualan pertalite di SPBU Kilang Pujangga kisaran 30-40 KL per bulan, tapi sekarang sudah 100 KL per bulan. Bahkan untuk bulan ini yang tercatat hingga tanggal 19, sudah mencapai 90 KL," ujar Manajer Operasional SPBU Kilang Pujangga Tanjung Redeb, Berau, Chepy Ridwan dihubungi dari Samarinda, Kamis.

Berdasarkan hasil pengamatan pihaknya, kondisi di Kabupaten Berau, Kota Samarinda, dan Balikpapan, antrean panjang kendaraan terjadi untuk membeli pertalite.

Di Tanjung Redeb misalnya, lanjut Chepy, kondisi demikian bisa diamati di SPBU Rinding Baru, Kilang Pujangga, dan Isa 3.

Menurutnya, permintaan masyarakat terhadap pertalite tersebut murni disebabkan keinginan masyarakat.

Banyak pengguna premium yang secara sadar beralih ke pertalite karena merasa bahwa BBM jenis ini memang memiliki banyak keunggulan.

Sementara Rizky, warga Cempaka Kuning, Tanjung Redeb, salah seorang pelanggan pertalite, mengaku sudah lama sebagai pengguna pertalite. Ia beralih ke pertalite karena berbagai keunggulan ketimbang premium.

"Selama ini saya merasa cocok, saya mengisi 15 liter sepeda motor Vixion saya, ternyata belum habis dalam satu bulan. Dulu ketika masih pakai premium, saya isi 15 liter, tiga minggu sudah habis," ujar Rizky.

Indrawati, warga Damai Baru, Balikpapan, juga merasa senang setelah menggunakan pertalite. Karyawati sebuah bank ini mengaku awalnya hanya mencoba karena banyak rekannya yang beralih ke pertalite.

Namun baru sekali sepeda motor metiknya diisi pertalite, ternyata ia langsung merasakan perbedaan.

"Tidak hanya suara mesin yang lebih halus, namun juga lebih hemat. Jika dihitung per liter, memang harga pertalite berada sedikit di atas premium, namun dari sisi iritnya penggunaan bahan bakar, justru lebih ekonomis," ucapnya.

Sedangkan Junaidi, operator SPBU Isa 3 Tanjung Redeb, mengakui bahwa permintaan masyarakat terhadap pertalite memang meningkat tajam.

Hal ini terjadi karena masyarakat menyadari bahwa dengan oktan lebih tinggi, pertalite memang lebih berkualitas diibandingkan premium.

Di SPBU tersebut peningkatan volume penjualan pertalite meningkat 150 persen dalam tiga bulan terakhir, karena keunggulan pertalite sehingga konsumen enggan kembali memakai premium.

"Saya sering mengamati pelanggan yang datang. Awalnya mereka mencoba-coba beli pertalite, namun setelah merasakan keunggulannya, mereka akhirnya merasa cocok dan langsung menuju pos pertalite saat datang lagi di hari lain," katanya. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017