Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur memberikan layanan tambahan untuk konsultasi, proteksi dan pengaduan dari masyarakat dengan membuka Klinik Tanaman Perkebunan.

"Klinik Tanaman Perkebunan ini dibuka melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengembangan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan (UPTD P2TP)," ujar Kepala Disbun Provinsi Kaltim Ujang Rachmad di Samarinda, Sabtu.

Beberapa jenis pelayanan yang disiapkan di klinik ini adalah pelayanan identifikasi organisme pengganggu tanaman (OPT), kemudian pelayanan rekomendasi pengendalian OPT.

Klinik tersebut telah memiliki ruang tersendiri, yakni di belakang kantor UPTD P2TP Disbun Kaltim, Jalan Slamet Riyadi, Gang 6, Karang Asam, Samarinda.

Masyarakat atau pekebun bisa memanfaatkan pelayanan ini setiap hari pada jam kerja. Sementara bagi warga yang lokasinya jauh dari Samarinda, maka untuk mempermudah akses pelayanan dan pengaduan, dapat melalui email p2tp_buntim@yahoo.co.id, bisa juga via telepon di 0541 - 273580.

Ujang menuturkan, meski keberadaan klinik ini sudah dibuka sejak setahun lalu, namun perlu terus disosialisasikan agar semakin diketahui oleh masyarakat luas, terutama bagi pelaku usaha perkebunan di wilayah Kaltim.

Menurut dia, penempatan ruangan ini sengaja dibuat terpisah dengan kantor UPTD P2TP agar masyarakat yang datang ingin berkonsultasi tidak mengganggu aktivitas rutin pegawai, karena jika ada yang datang pasti akan banyak pertanyaan yang harus dijawab.

"Tujuan ruang yang dibuat terpisah, jika ada masyarakat yang berkunjung baik untuk mendapatkan informasi, bimbingan, berkonsultasi, maupun berkoordinasi terkait perlindungan tanaman perkebunan, bisa lebih merasa nyaman karena tidak ada aktivitas pegawai," kata Ujang.

Ia berharap keberadaan Klinik Tanaman Perkebunan ini memberikan manfaat besar bagi pekebun dalam upaya menangani masalah di perkebunannya terutama terkait OPT sehingga produktivitas kebun petani bisa lebih meningkat. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017