Penajam (ANTARA Kaltim) -  Anggaran tanggap darurat untuk penanggulangan bencana banjir di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencapai Rp390 juta, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, Andi Dahrul.

"Anggaran untuk penanggulangan banjir di wilayah Sepaku itu bersumber dari alokasi dana tidak terduga," jelas Andi Dahrul ketika ditemui di Penajam, Rabu.

Banjir yang terjadi pada awal Mei 2017 di wilayah Kecamatan Sepaku itu mengakibatkan jembatan yang menghubungkan Desa Tengin Baru dengan Desa Argo Mulyo, serta jembatan di Desa Karang Jinawi rusak parah.

Anggaran Rp390 juta tersebut untuk perbaikan jembatan antardesa serta biaya operasional penanganan pascabencana banjir di wilayah Kecamatan Sepaku.

Menurut Andi Dahrul, Rp150 juta untuk perbaikan jembatan sepanjang 35 meter dengan lebar empat meter yang menghubungkan Desa Tengin Baru dengan Desa Argo Mulyo.

Jembatan yang rusak akibat banjir tersebut merupakan akses penghubung utama masyarakat Desa Tengin Baru menuju Desa Argo Mulyo dan sebaliknya.

Perbaikan jembatan yang juga menjadi pintu utama keluar masuk hasil perkebunan dan pertanian masyarakat sekitar tersebut lanjut Andi Dahrul, ditargetkan rampung akhir Juli 2017.

"Progres perbaikan jembatan dengan material kayu jenis ulin itu sudah mencapai sekitar 40 persen, kami optimistis selesai akhir Juli 2017," katanya.

Sejak jembatan tersebut rusak, warga setempat terpaksa menyeberangi sungai saat mengangkut hasil perkebunan dan pertanian, serta menggunakan rakit untuk mengangkut kendaraan roda dua.

Sementara Rp240 juta, tambah Andi Dahrul, dipergunakan untuk perbaikan jembatan kayu sepanjang 15 meter di Desa Karang Jinawi dan biaya operasional penanganan bencana.

"Jembatan di Desa Karang Jinawi juga dalam proses pengerjaan, mudah-mudahan bisa selesai sesuai target agar aktivitas warga bisa berjalan normal kembali," ujarnya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017