Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) meluncurkan buku fotografi berjudul "The Magnificent Seven: Indonesias Marine National Parks" untuk memperkenalkan keindahan dan kekayaan alam bawah laut Indonesia.
"Buku ini disusun selama enam bulan berdasarkan pekerjaan di lapangan yang dilakukan bersama-sama dengan dukungan beberapa fotografer bawah laut," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya dalam acara peluncuran buku fotografi tersebut di Jakarta, Jumat petang.
Buku setebal 211 halaman itu menampilkan keanekaragaman di tujuh taman nasional laut yang keseluruhan seluas 4 juta hektare yakni Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Karimunjawa (Jawa Tengah), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Bunaken (Sulawesi Utara), Togean (Sulawesi Tengah), Taka Bonerate (Sulawesi Selatan), dan Teluk Cendrawasih (Papua Barat).
Setiap wilayah memiliki koleksi spesies unik yang jarang ditemui di wilayah lain di Indonesia, maupun di dunia.
Siti berharap penerbitan buku fotografi bawah laut itu dapat dimanfaatkan untuk menarik lebih banyak wisatawan, juga mengajak seluruh elemen bangsa terutama generasi muda untuk mengetahui, memahami, dan lebih mencintai kekayaan alam yang merupakan warisan dunia.
Menurut Direktur UNDP Indonesia Christophe Bahuet, foto-foto terbaik dalam buku tersebut merupakan testimoni keindahan dan keragaman kehidupan laut Indonesia selain juga menunjukkan harmonisasi hubungan antara masyarakat dan lingkungan hidup.
"Keragaman dan keselarasan ini perlu dilindungi agar ikan dan karang dapat hidup, masyarakat lokal bisa terus mencari nafkah, dan pariwisata berkembang secara berkelanjutan," tuturnya.
Melindungi ekosistem laut dan hutan merupakan bagian penting dari kegiatan UNDP di Indonesia dan selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 14 yang diadopsi oleh seluruh negara anggota PBB.
Sementara saat ini tantangan dalam upaya perlindungan dan pelestarian lingkungan laut adalah polusi dan sampah plastik.
"Dengan kemitraan yang sangat erat dengan KLHK, kami menyatakan komitmen kuat untuk membantu mengatasi ancaman tersebut dan melindungi kehidupan laut," kata Christophe.
Dengan 60 persen wilayahnya merupakan laut, Indonesia mempunyai pengaruh besar dalam menentukan suhu dunia lewat perairannya.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17 ribu pulau dan 81 ribu kilometer garis pantai, terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.
Saat ini Indonesia telah berhasil mengonservasi 17 juta hektare luas perairannya dan akan terus melakukan upaya konservasi laut hingga mencakup keseluruhan 30 juta hektare.
"Jadi kita masih punya pekerjaan menyiapkan 18 juta hektare lagi wilayah konservasi laut. Di bawah koordinasi KLHK, upaya konservasi ini dilakukan melalui zonasi kerja dan kolaboratif dengan konsep keberlanjutan," ujar Menteri LHK. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Buku ini disusun selama enam bulan berdasarkan pekerjaan di lapangan yang dilakukan bersama-sama dengan dukungan beberapa fotografer bawah laut," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya dalam acara peluncuran buku fotografi tersebut di Jakarta, Jumat petang.
Buku setebal 211 halaman itu menampilkan keanekaragaman di tujuh taman nasional laut yang keseluruhan seluas 4 juta hektare yakni Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Karimunjawa (Jawa Tengah), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Bunaken (Sulawesi Utara), Togean (Sulawesi Tengah), Taka Bonerate (Sulawesi Selatan), dan Teluk Cendrawasih (Papua Barat).
Setiap wilayah memiliki koleksi spesies unik yang jarang ditemui di wilayah lain di Indonesia, maupun di dunia.
Siti berharap penerbitan buku fotografi bawah laut itu dapat dimanfaatkan untuk menarik lebih banyak wisatawan, juga mengajak seluruh elemen bangsa terutama generasi muda untuk mengetahui, memahami, dan lebih mencintai kekayaan alam yang merupakan warisan dunia.
Menurut Direktur UNDP Indonesia Christophe Bahuet, foto-foto terbaik dalam buku tersebut merupakan testimoni keindahan dan keragaman kehidupan laut Indonesia selain juga menunjukkan harmonisasi hubungan antara masyarakat dan lingkungan hidup.
"Keragaman dan keselarasan ini perlu dilindungi agar ikan dan karang dapat hidup, masyarakat lokal bisa terus mencari nafkah, dan pariwisata berkembang secara berkelanjutan," tuturnya.
Melindungi ekosistem laut dan hutan merupakan bagian penting dari kegiatan UNDP di Indonesia dan selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 14 yang diadopsi oleh seluruh negara anggota PBB.
Sementara saat ini tantangan dalam upaya perlindungan dan pelestarian lingkungan laut adalah polusi dan sampah plastik.
"Dengan kemitraan yang sangat erat dengan KLHK, kami menyatakan komitmen kuat untuk membantu mengatasi ancaman tersebut dan melindungi kehidupan laut," kata Christophe.
Dengan 60 persen wilayahnya merupakan laut, Indonesia mempunyai pengaruh besar dalam menentukan suhu dunia lewat perairannya.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17 ribu pulau dan 81 ribu kilometer garis pantai, terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.
Saat ini Indonesia telah berhasil mengonservasi 17 juta hektare luas perairannya dan akan terus melakukan upaya konservasi laut hingga mencakup keseluruhan 30 juta hektare.
"Jadi kita masih punya pekerjaan menyiapkan 18 juta hektare lagi wilayah konservasi laut. Di bawah koordinasi KLHK, upaya konservasi ini dilakukan melalui zonasi kerja dan kolaboratif dengan konsep keberlanjutan," ujar Menteri LHK. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017