Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kebakaran yang menimpa KM Mutiara di perairan Masalembo pada pekan lalu turut memicu kenaikan harga bawang putih di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, karena komoditas bawang putih yang dibawa kapal itu ikut ludes.

Informasi yang diperoleh Antara dari sejumlah pedagang di pasar tradisional Kota Balikpapan, Jumat, menyebutkan harga bawang putih kini mencapai Rp80.000 perkilogram, naik dari sebelumnya Rp60.000 perkilogram.

"Belum tahu kapan datang lagi pasokan bawang putih berikutnya," kata Maulukin, salah satu pedagang di Pasar Klandasan Balikpapan.

Sebelumnya lagi, pada harga Rp60.000 itu juga sudah ada kenaikan 100 persen dari harga Rp30.000 per kilogram, menyusul kegagalan panen para petani bawang putih di Cina yang biasa mengisi pasar Indonesia.

Ketua DPR RI Setya Novanto yang berkunjung ke Pasar Pandansari di sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar 22-23 Mei 2017 lalu di Balikpapan mendapati harga yang sedang naik itu.

Akibat harga yang sedang tinggi itu, jelas Maulukin, baik pedagang maupun pembeli menahan diri untuk sementara waktu.

"Saat harga stabil biasanya saya ambil dari distributor sampai 30 kilogram setiap hari, sementara ini paling banyak 10 sampai 15 kilogram," ujarnya.

Masyarakat juga mengurangi konsumsi bawang putih dengan hanya membeli seperlunya karena harga yang terlampau tinggi.

"Yang biasa beli satu kilogram, sekarang paling banyak juga setengah kilogram, banyak juga yang hanya beli dua ons, beberapa siung saja," tambah Karim, pedagang di Pasar Rapak Balikpapan.

Hal sebaliknya terjadi dengan komoditas bawang merah yang saat ini pasokannya sedang melimpah, sehingga harganya merosot dari Rp50.000 menjadi Rp25.000 per kilogram

Harga yang sedang murah ini, selain karena pasokannya cukup, juga distribusinya yang lancar.

"Tidak ada masalah kalau bawang merah, pasokannya cukup banyak dan lancar," kata Karim. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017