Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser memberikan pelatihan kewisataan bagi penjaga objek wisata yang ada di daerah itu.
"Ada 18 penjaga objek wisata yang sudah diberikan pelatihan kewisataan," kata Kasi Promosi Pemasaran dan Informasi Disporapar Paser Ika Marsilia, di Tanah Grogot, Senin.
Selain penjaga objek wisata kata Ika, Disporapar Paser juga telah memberikan pelatihan kepada komunitas pecinta alam dan traveler setempat seperti My Trip My Adventure Paser.
Pelatihan itu kata ia, menghadirkan narsumber dari Dinas Pariwisata serta Himpunan Pramuwisata Provinsi Kalimantan Timur.
Ika mengatakan, sejak 2009 pemerintah setempat telah merekrut para penjaga objek wisata yang tersebar di sepuluh kecamatan di daerah itu.
Sejak pertama direkrut lanjutt Ika, belum sekalipun diantara mereka yang diberikan pelatihan kewisataan.
"Sejak direkrut memang belum pernah diberikan pelatihan," ucapnya.
Perekrutan penjaga objek wisata menurut Ika, berdasarkan rekomendasri dari kepala desa setempat dengan syarat, memiliki keinginan kerja keras dan cinta terhadap lingkungan.
"Semoga ke depan, ada pelatihan dan sertifikasi khusus bagi para penjaga objek wisata," katanya.
Dengan pelatihan yang sudah diikuti tersebut jelas Ika, para petugas objek wisata diharapkan dapat memahami tugas dan fungsi kerja mereka serta membantu pemerintah daerah memperkenalkan objek wisata kepada turis lokal dan mancanegara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Ada 18 penjaga objek wisata yang sudah diberikan pelatihan kewisataan," kata Kasi Promosi Pemasaran dan Informasi Disporapar Paser Ika Marsilia, di Tanah Grogot, Senin.
Selain penjaga objek wisata kata Ika, Disporapar Paser juga telah memberikan pelatihan kepada komunitas pecinta alam dan traveler setempat seperti My Trip My Adventure Paser.
Pelatihan itu kata ia, menghadirkan narsumber dari Dinas Pariwisata serta Himpunan Pramuwisata Provinsi Kalimantan Timur.
Ika mengatakan, sejak 2009 pemerintah setempat telah merekrut para penjaga objek wisata yang tersebar di sepuluh kecamatan di daerah itu.
Sejak pertama direkrut lanjutt Ika, belum sekalipun diantara mereka yang diberikan pelatihan kewisataan.
"Sejak direkrut memang belum pernah diberikan pelatihan," ucapnya.
Perekrutan penjaga objek wisata menurut Ika, berdasarkan rekomendasri dari kepala desa setempat dengan syarat, memiliki keinginan kerja keras dan cinta terhadap lingkungan.
"Semoga ke depan, ada pelatihan dan sertifikasi khusus bagi para penjaga objek wisata," katanya.
Dengan pelatihan yang sudah diikuti tersebut jelas Ika, para petugas objek wisata diharapkan dapat memahami tugas dan fungsi kerja mereka serta membantu pemerintah daerah memperkenalkan objek wisata kepada turis lokal dan mancanegara. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017