Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Syafruddin Pernyata berpendapat peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) merupakan momentum untuk meningkatkan kecintaan pada negeri Indonesia yang elok, dan beragam.
"Upacara Harkitnas merupakan seremoni untuk mengenang peristiwa 109 tahun silam, namun yang paling penting setelah peringatan ini adalah bagaimana kita memaknai dan mengimplementasikan dalam bentuk kecintaan terhadap bangsa dan negara," ujarnya di Samarinda, Sabtu.
Indonesia memiliki keragaman kultur, suku, agama, bahkan kemajemukan lain sehingga setiap individu harus memahami makna keberagaman ini supaya tidak membenci penduduk yang berbeda agama, tidak mencemooh hanya karena berbeda suku, tidak merendahkan hanya karena status ekonomi.
Menurutnya, warna jika hanya satu, maka ia akan monoton, tidak indah, tidak memiliki daya tarik sehingga tidak banyak orang yang melirik karena memang tak menarik.
Itulah yang terjadi di Indonesia, penuh warna dari berbagai agama, suku bangsa, budaya, bahkan warna alamnya sehingga perbedaan ini seharusnya tidak dipermasalahkan, tapi harus disatukan supaya muncul keindahannya.
Menurutnya, Indonesia dikunjungi wisatawan dari berbagai negara karena aneka warna yang menghampar mulai Sabang sampai Merauke, baik budaya, agama, suku, sumberdaya, maupun alamnya, sehingga setiap warga Indonesia harus menjaga warna-warna ini tetap cerah agar makin banyak yang berkunjung.
Bhinneka Tunggal Ika, lanjutnya, bukan hanya sebagai simbol dan kalimat yang diucapkan begitu saja, namun ini merupakan makna mendalam yang harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, maka menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan kewajiban.
"Demi mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera, maka bangkitlah saudaraku sebangsa dan se-Tanah Air. Cintailah negeri yang cantik ini. Rawat dan jaga agar dikagumi dan dikunjungi kawan-kawan dari manca negara. Indonesia, tak ada duanya, tak ada bandingnya. Indonesia, negeri elok yang amat kita cintai," kata Syafruddin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Upacara Harkitnas merupakan seremoni untuk mengenang peristiwa 109 tahun silam, namun yang paling penting setelah peringatan ini adalah bagaimana kita memaknai dan mengimplementasikan dalam bentuk kecintaan terhadap bangsa dan negara," ujarnya di Samarinda, Sabtu.
Indonesia memiliki keragaman kultur, suku, agama, bahkan kemajemukan lain sehingga setiap individu harus memahami makna keberagaman ini supaya tidak membenci penduduk yang berbeda agama, tidak mencemooh hanya karena berbeda suku, tidak merendahkan hanya karena status ekonomi.
Menurutnya, warna jika hanya satu, maka ia akan monoton, tidak indah, tidak memiliki daya tarik sehingga tidak banyak orang yang melirik karena memang tak menarik.
Itulah yang terjadi di Indonesia, penuh warna dari berbagai agama, suku bangsa, budaya, bahkan warna alamnya sehingga perbedaan ini seharusnya tidak dipermasalahkan, tapi harus disatukan supaya muncul keindahannya.
Menurutnya, Indonesia dikunjungi wisatawan dari berbagai negara karena aneka warna yang menghampar mulai Sabang sampai Merauke, baik budaya, agama, suku, sumberdaya, maupun alamnya, sehingga setiap warga Indonesia harus menjaga warna-warna ini tetap cerah agar makin banyak yang berkunjung.
Bhinneka Tunggal Ika, lanjutnya, bukan hanya sebagai simbol dan kalimat yang diucapkan begitu saja, namun ini merupakan makna mendalam yang harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, maka menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan kewajiban.
"Demi mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera, maka bangkitlah saudaraku sebangsa dan se-Tanah Air. Cintailah negeri yang cantik ini. Rawat dan jaga agar dikagumi dan dikunjungi kawan-kawan dari manca negara. Indonesia, tak ada duanya, tak ada bandingnya. Indonesia, negeri elok yang amat kita cintai," kata Syafruddin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017