Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Badan Urusan Logistik memastikan stok komoditas beras dan gula pasir untuk wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara cukup hingga sembilan bulan ke depan, sehingga masyarakat tidak perlu panik.

"Ada 17.600 ton beras dan 1.000 ton gula, cukup untuk Kaltim dan Kaltara," kata Kepala Bidang Pengadaan Operasional Pelayanan Publik Perum Bulog Divisi Regional Kaltim-Kaltara Agung Setiabudi saat dihubungi di Balikpapan, Rabu.

Menurut ia, stok itu masih ditambah 5.100 ton beras yang dicadangkan untuk Balikpapan saja dan jumlah beras itu cukup untuk 24 bulan atau dua tahun makan warga Kota Minyak (sebutan Kota Balikpapan).

Selain itu, di gudang Bulog yang ada di Balikpapan juga tersedia stok sebanyak 800 ton gula pasir bisa bertahan hingga 30 bulan.

Dengan demikian, kata Agung, Bulog tidak hanya mengamankan stok pangan menjelang puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, tetapi sepanjang tahun, bahkan hingga tahun berikutnya.

Informasi stok pangan dari Bulog ini sejalan dengan imbauan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi kepada warganya untuk tidak belanja berlebihan sebagai persiapan memasuki Ramadhan.

"Secukupnya saja belanja. Kalau semua main borong maka memicu inflasi karena dianggap kebutuhan meningkat," kata Rizal.

Selain menyiapkan pasokan, Bulog Divre Kaltimra juga terus memantau harga bahan-bahan pokok yang dijual di pasaran.

Agung Setiabudi mengatakan, saat ini harga beras dan gula pasir di pasar tradisional di Kaltim maupun Kaltara cukup stabil.

"Dari pantauan kami di pasaran harga gula pasir Rp12.500 hingga Rp13.000 per kilogram, itu masih stabil karena dari Bulog sendiri harga gula Rp12.500 per kilogram. Kalau naik atau gejolak harganya tinggi, kami langsung gelar operasi pasar dan mencukupkan stok sambil mengurai apa penyebab masalah dalam rantai distribusi," papar Agung.

Bulog juga memiliki Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di sejumlah kabupaten kota, semisal di Kota Balikpapan terdapat 257 RPK, sementara untuk wilayah Kaltimra menargetkan tambah 1.000 RPK yang hingga kini sudah terealisasi hingga 40 persen.

Agung menjelaskan, RPK adalah unit penyaluran beras kualitas medium, minyak goreng, tepung terigu, dan gula pasir dengan harga yang ditentukan Bulog, namun dijalankan oleh masyarakat.

Bulog memberikan margin atau keuntungan tersendiri, selain juga menangani penyaluran atau distribusi barang komoditas tersebut hingga ke titik RPK berada.

"Dengan RPK operasi pasar jadi lebih efektif, sebab lebih dekat dan langsung ke masyarakat," kata Agung.

Sementara untuk menjaga kestabilan harga, Bulog Divre Kaltimra segera menyalurkan beras sejahtera atau beras untuk masyarakat tidak mampu ke kabupaten-kota agar keluarga penerima manfaat bisa berhemat.

"Untuk Kota Balikpapan, minggu ini segera kami bagikan. Surat penerbitannya sudah dikeluarkan dan langsung untuk lima bulan," ucap Agung. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017