Samarinda (ANTARA Kaltim) - Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari menegaskan masih banyak sekolah jenjang SMP dan SMA di kawasan pinggiran dan terpencil di daerah itu yang belum bisa menggelar UNBK, akibat masalah infrastruktur.

"Kalau masalah komputer atau laptop, saya rasa bukan menjadi kendala karena bisa dipenuhi, tapi kalau masalah infrastruktur pendukung seperti pasokan listrik dan jaringan yang masih `blank spot, itu yang jadi kendala utama kami," ujar Bupati Rita di Samarinda, Rabu.

Sehari sebelumnya, ditemui setelah menghadiri peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman kantor Gubernur Kaltim, ia mengakui UNBK manfaatnya sangat besar bagi pengembangan pendidikan berbasis teknologi dan informasi.

Namun karena beberapa kendala tersebut, sehingga ia tetap berupaya secara perlahan agar ke depan bukan hanya sekolah yang ada di ibu kota kabupaten yang bisa menggelar UNBK, tetapi hingga sampai ke pelosok tiap kecamatan bisa melakukan hal serupa.

UNBK di Kutai Kartanegara 2017 merupakan tahun kedua pelaksanaannya, namun diakuinya masih banyak sekolah di daerah yang dipimpinnya itu belum bisa menggelar UNBK, sehingga ia minta pihak terkait segera melengkapainya agar Pemkab Kutai Kartanegara bisa melengkapi perangkat komputer.

Peserta UNBK tingkat SMA di Kutai Kartanegara 2017 sebanyak 4.202 siswa. Dari jumlah ini, sekolah yang bisa mengikuti UNBK hanya tujuh sekolah, yakni SMAN 1 Tenggarong, SMAN 2 Tenggarong, SMAN 3 Tenggarong, SMA IT Nurul Ilmi Tenggarong, SMAN 1 Muara Jawa, SMAN 1 Kota Bangun, dan MAN 2 Tenggarong.

Sedangkan jumlah peserta UN jenjang SMP/MTs diikuti sebanyak 12.000 siswa yang berasal dari 181 sekolah. Rinciannya adalah sebanyak 2.538 peserta yang mengikuti UNBK dan selebihnya 9.462 peserta masih mengikuti Ujian Nasional dengan Kertas dan Pensil (UNKP).

"Apabila infrastruktur pendukung seperti listrik dan jaringan internet bisa dipenuhi, kami bisa usahakan memenuhi komputer atau laptop. Apalagi program kami berupa satu laptop satu guru sudah tepat sasaran yang tentunya dapat mendukung sekolah berbasis komputer guna menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi," ujar Rita. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017