Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur mengklaim pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer jenjang SMP/MTs yang digelar mulai Selasa, berlangsung lancar karena sebelumnya telah dilakukan berbagai antisipasi.

"Kami sudah berkomunikasi dengan dinas pendidikan di kabupaten/kota, bahkan masing-masing sekolah penyelenggara sudah melakukan uji coba dan antisipasi mengenai kemungkinan yang akan muncul, jadi hingga saat ini pelaksanaanya lancar," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim Dayang Budiarti di Samarinda, Selasa.

Dayang mengemukakan hal itu setelah menghadiri peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman kantor Gubernur Kaltim, yang dipimpin Gubernur Awang Faroek Ishak dan dihadiri para guru dan pelajar di Kota Samarinda.

Ia melanjutkan Ujian Nasional (UN) SMP 2017 diikuti sebanyak 57.311 pesera dan diselenggarakan oleh sekitar 720 sekolah dari 10 kabupaten/kota di Kaltim.

Dari jumlah itu, sebanyak 27.605 siswa dari 246 sekolah mengikuti UNBK, kemudian ada 188 sekolah melakukan UNBK menumpang di sekolah lain dan sisanya yang 29.706 siswa mengikuti Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP).

"Semua peserta UNBK SMP/MTs pada 2-8 Mei ini tertampung mengikuti ujian. Sebagian sekolah yang tidak memiliki peralatan untuk menggelar UNBK menumpang di SMA/SMK yang sudah melaksanakan UNBK pada bulan lalu," katanya.

Pada kesempatan sama, Kepala Bidang Ketenagaan Disdikbud Kaltim M Idham menambahkan tidak semua sekolah dapat menyelenggarakan UNBK karena berbagai kendala, seperti karena pasokan listrik, tidak adanya komputer atau laptop, dan belum adanya jaringan internet sehingga tidak mungkin bisa menggelar UNBK.

Namun, ia menilai tahun ini lebih banyak sekolah yang menggelar UNBK ketimbang tahun 2016, karena ujian dengan pola UNBK lebih jujur, lebih efisien, dan lebih hemat, mengingat jika berbasis kertas perlu biaya besar untuk mencetak soal.

"UNBK lebih praktis, efisien, dan aman karena tidak bisa menyontek ke teman terdekat. Mengapa tidak bisa menyontek, karena percuma saja menyontek, kan tiap siswa materinya beda, jadi tidak mungkin jawabannya sama," ujar Idham.

Untuk itu, secara bertahap pihaknya bersama kabupaten/kota akan melengkapi sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan UNBK, sehingga pada 2018 semua sekolah dimulai dari ibu kota kabupaten/kota se-Kaltim bisa melaksanakan UNBK, disusul tahun berikutnya UNBK hingga daerah pinggiran. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017