Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Sekretaris Daerah Kabupaten Paser AS Fathur Rahman meminta para pejabat di daerah itu dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk merespon aspirasi warga.
"Apratur Sipil Negara (ASN) saat ini sudah harus melek atau mengenal teknologi, guna mengetahui aspirasi dan respon masyarakat terhadap kebijakan pemerintah daerah," kata Fathur Rahman, saat melantik sepuluh pejabat di lingkungan Pemkab Paser, di Pendopo Kabupaten, Tanah Grogot, Senin .
Saat ini kata Fathur Rahman, masyarakat sudah semakin cerdas dan memiliki kemampuan dan kepedulian yang tinggi terhadap kondisi keseharian dan lingkungan sekitar.
Dengan memanfaatkan teknologi yang ada lanjut Fathur Rahman, masyarakat juga sudah sangat paham bagaimana memberikan teguran kepada pemerintah daerah yang dianggap kurang maksimal dalam melaksanakan tugas dan amanah yang diberikan.
"Saat ini, tidak sulit bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja, karena mata dan telinga masyarakat sekarang sudah semakin tajam mengawasi kita," terang Fathur Rahman.
Dengan mengerti atau melek teknologi lanjut ia, pejabat bisa mengatasi atau minimal memberikan tanggpan terhadap permasalahan yang disampaikan masyarakat.
"Saat ini, kalau kita ingin mengetahui respon masyarakat terhadap kebijkanan pemerintah, sudah sangat mudah dilihat yakni bisa melalui media sosial seperti apa respon masyarakat," ucap Fathur Rahman.
Pejabat yang tidak familiar dengan media sosial menurut Fathur Rahman, justru akan menyulitkan pejabat yang bersangkutan untuk merespon keluhan masyarakata dengan cepat.
"Kalau pejabatnya tidak familiar dengan media sosial, maka itu akan susah. Dia harus dengar langsung dengan telinganya dengan turun langsung ke lapangan," terang Fathur Rahman.
Pejabat eselon II yang tidak familiar dengan teknologi kata Fathur Rahman, bisa menjadikan pejabat di bawahnya sebagai mata dan telinga guna merespon masukan masyarakat melalui medsos.
"Kepala bidang yang eselon III itu lebih muda. Diharapkan mereka menjadi mata dan telinga bagi Kepala Dinas-nya yang tidak melek teknologi," tutur Fathur Rahman.
Pemkab Paser lanjutnya, seharusnya bisa meniru daerah lain yang bisa merespon keluhan masyarakat hanya dalam hitungan jam.
"Mari kita contoh daerah lain yang bisa merespon keluhan masyarakat hanya dalam hitungan jam," katanya.
"Hal seperti ini sangat mungkin kita lakukan di Paser karena sampai saat ini dalam wilayah ibu kota Tana Paser, persoalan jaringan untuk komunikasi, perlahan namun pasti mulai teratasi," ujar Fathur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Apratur Sipil Negara (ASN) saat ini sudah harus melek atau mengenal teknologi, guna mengetahui aspirasi dan respon masyarakat terhadap kebijakan pemerintah daerah," kata Fathur Rahman, saat melantik sepuluh pejabat di lingkungan Pemkab Paser, di Pendopo Kabupaten, Tanah Grogot, Senin .
Saat ini kata Fathur Rahman, masyarakat sudah semakin cerdas dan memiliki kemampuan dan kepedulian yang tinggi terhadap kondisi keseharian dan lingkungan sekitar.
Dengan memanfaatkan teknologi yang ada lanjut Fathur Rahman, masyarakat juga sudah sangat paham bagaimana memberikan teguran kepada pemerintah daerah yang dianggap kurang maksimal dalam melaksanakan tugas dan amanah yang diberikan.
"Saat ini, tidak sulit bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja, karena mata dan telinga masyarakat sekarang sudah semakin tajam mengawasi kita," terang Fathur Rahman.
Dengan mengerti atau melek teknologi lanjut ia, pejabat bisa mengatasi atau minimal memberikan tanggpan terhadap permasalahan yang disampaikan masyarakat.
"Saat ini, kalau kita ingin mengetahui respon masyarakat terhadap kebijkanan pemerintah, sudah sangat mudah dilihat yakni bisa melalui media sosial seperti apa respon masyarakat," ucap Fathur Rahman.
Pejabat yang tidak familiar dengan media sosial menurut Fathur Rahman, justru akan menyulitkan pejabat yang bersangkutan untuk merespon keluhan masyarakata dengan cepat.
"Kalau pejabatnya tidak familiar dengan media sosial, maka itu akan susah. Dia harus dengar langsung dengan telinganya dengan turun langsung ke lapangan," terang Fathur Rahman.
Pejabat eselon II yang tidak familiar dengan teknologi kata Fathur Rahman, bisa menjadikan pejabat di bawahnya sebagai mata dan telinga guna merespon masukan masyarakat melalui medsos.
"Kepala bidang yang eselon III itu lebih muda. Diharapkan mereka menjadi mata dan telinga bagi Kepala Dinas-nya yang tidak melek teknologi," tutur Fathur Rahman.
Pemkab Paser lanjutnya, seharusnya bisa meniru daerah lain yang bisa merespon keluhan masyarakat hanya dalam hitungan jam.
"Mari kita contoh daerah lain yang bisa merespon keluhan masyarakat hanya dalam hitungan jam," katanya.
"Hal seperti ini sangat mungkin kita lakukan di Paser karena sampai saat ini dalam wilayah ibu kota Tana Paser, persoalan jaringan untuk komunikasi, perlahan namun pasti mulai teratasi," ujar Fathur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017