Penajam (ANTARA Kaltim) -  Produksi padi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga akhir 2017 diprediksi naik sekitar 1.456 ton atau menjadi 67.596 ton dibanding tahun sebelumnya yang terealisasi 66.140 ton.

"Sampai saat ini luas areal sawah yang sudah ditanami mencapai 16.889 hektare, lebih luas dibanding tahun sebelumnya," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara Bambang Marjuki ketika ditemui di Penajam, Senin.

Ia mengatakan produksi padi sepanjang 2016 mengalami penurunan lebih kurang dari 1.000 ton akibat kemarau yang cukup panjang melanda wilayah setempat.

"Pada 2016, sekitar 5.600 hektare lahan persawahan mengalami kekeringan akibat musim kemarau panjang. Kondisi itu mengakibatkan produksi padi juga menurun," ujarnya.

Selain itu, lanjut Bambang Marjuki, jaringan irigasi lahan persawahan di wilayah Penajam Paser Utara juga masih minim dan sebagian lahan bergantung pada hujan untuk pengairan atau sawah tadah hujan.

Namun, ia optimistis produksi padi akan mengalami peningkatan pada 2017, karena curah hujan di wilayah Penajam Paser Utara cukup tinggi.

"Hujan yang turun cukup tinggi, sehingga ribuan hektare lahan persawahan mendapat pasokan air dengan baik," tambahnya.

Prediksi kenaikan produksi padi sepanjang 2017 itu lantaran curah hujan cukup tinggi, sehingga lahan persawahan tidak mengalami kekeringan dan meningkatnya produktivitas per hektare.

Menurut ia, saat ini sekitar 7.000-8.000 hektare lahan persawahan di wilayah Kecamatan Babulu yang sudah ditanami padi dengan rata-rata produksi lebih kurang empat ton per hektare.

"Kami prediksi produksi padi para petani pada 2017 mengalami peningkatan sekitar 1.456 ton dari tahun sebelumnya," imbuh Bambang Marjuki.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017