Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mulai menggenjot hilirisasi komoditas primer yang bahan bakunya banyak tersedia, sehingga ke depan perekonomian daerah ini tidak tergantung pada minyak, gas dan pertambangan.

"Kondisi sekarang, Kaltim masih banyak mengekspor bahan mentah, namun melalui hilirisasi yang mulai dilakukan, maka tahun 2030 perekonomian kita akan banyak ditopang dari produk olahan," ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Minggu.

Ia melanjutkan, struktur ekonomi Kaltim saat ini tidak berimbang antara sektor migas dan pertambangan dengan sektor lainnya seperti pertanian, pariwisata, industri pengolahan, maupun kegiatan ekonomi lain.

Misalnya, sektor pertambangan dan penggalian saat ini memiliki andil sebanyak 47,98 persen dari total andil pembentukan struktur perekonomian Kaltim.

Sedangkan sektor industri pengolahan memiliki andil 18,45 persen, pertanian memberikan andil 7,96 persen. Kemudian sektor lainnya yang andilnya tergolong kecil seperti perdagangan besar dan eceran, sektor transportasi dan pergudangan, serta sektor lain.

"Mengingat ketergantungan pertambangan dan ekspor bahan mentah yang masih tinggi, maka ketika terjadi pelemahan ekonomi global dan negara importir tidak lagi membutuhkan batu bara, dampaknya kemudian ekonomi Kaltim menjadi lemah," ujarnya.

Untuk itu, dalam upaya menggenjot hilirisasi komoditas primer yang saat ini mulai dijalankan dengan menyiapkan sejumlah fasilitas dan pengembangan kawasan ekonomi di semua kabupaten/kota, lanjut Zairin, maka beberapa tahun ke depan Kaltim diproyeksikan tidak lagi mengandalkan ekspor bahan mentah.

Dalam program pembangunan yang telah dirancang, lanjutnya, tahun 2030 struktur ekonomi Kaltim lebih banyak ditopang oleh industri manufaktur yang mencapai 42 persen, sedangkan sektor pertambangan masih diperhitungkan tetapi andilnya tidak besar, disusul sektor pertanian dan sektor lain.

"Strategi yang kami lakukan adalah pengembangan industri turunan dari perkebunan, tanaman pangan, perikanan, dan pertambangan sebagai arah transformasi ekonomi yang mengedepankan aspek sosial dan lingkungan," ujarnya menegaskan. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017