Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur hingga beberapa tahun ke depan terus mengembangkan delapan kawasan prioritas guna memacu pertumbuhan ekonomi, sehingga tidak terus bergantung pada pertambangan dan penggalian yang kian melemah.
"Delapan kawasan prioritas yang terus dikembangkan itu, pertama adalah Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan dan Industri Bulumuning di Penajam Paser Utara," ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Sabtu.
Kawasan industri Kariangau bahkan sudah masuk dalam kawasan strategi provinsi sebagai upaya membangun industri hilir produk-produk unggulan daerah, melalui pengembangan kawasan lain yang memiliki nilai startegis dalam pengembangan ekonomi.
Untuk kawasan industri di Bulumuning, tengah dikembangkan berbagai kegiatan industri pengolahan, salah satunya oleh PT Agra Bareksa Indonesia yang telah menanamkan investasinya senilai Rp2 triliun guna membangun pabrik pulp dan kertas.
Sebelumnya, saat menjadi pembicara dalam Sarasehan Ekonomi Kaltim dan Kaltara di Bank Indonesia Kaltim, beberapa hari lalu, Zairin menyatakan kawasan prioritas lainnya yang terus dikembangkan adalah kawasan ekonomi di Samarinda berupa perkayuan, perkapalan, dan industri jasa.
Untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi di Samarinda, infrstruktur pendukung yang dibangun diantaranya Pelabuhan Peti Kemas Palaran, Bandara Samarinda Baru alias Bandara APT Pranoto, dan Jembatan Mahkota II.
Kawasan prioritas ketiga adalah kawasan berbasis migas dan kondensat di Bontang, karena di kota ini telah bediri dua perusahaan migas besar, yakni PT Pupuk Kaltim dan PT Badak LNG & Co.
Prioritas keempat adalah Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK-MBTK) di Kabupaten Kutai Timur. Kawasan yang masih dalam tahap pengembangan ini diantaranya akan menjadi pusat pengelolaan kelapa sawit dan industri turunannya.
Kelima adalah Kawasan Industri Pariwisata Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau. Infrastruktur pendukung kawasan ini antara lain terbangunnya Bandara Kalimarau, Bandara Maratua, dan Dermaga Maratua sehingga pada 2030 kawasan tersebut akan menjadi salah satu kawasan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim.
"Keenam adalah Kawasan Industri Pertanian Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara, ketujuh Kawasan Industri Pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat, serta kedelapan adalah Kawasan Strategis Perbatasan di Kabupaten Mahakam Ulu," ujar Zairin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Delapan kawasan prioritas yang terus dikembangkan itu, pertama adalah Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan dan Industri Bulumuning di Penajam Paser Utara," ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Sabtu.
Kawasan industri Kariangau bahkan sudah masuk dalam kawasan strategi provinsi sebagai upaya membangun industri hilir produk-produk unggulan daerah, melalui pengembangan kawasan lain yang memiliki nilai startegis dalam pengembangan ekonomi.
Untuk kawasan industri di Bulumuning, tengah dikembangkan berbagai kegiatan industri pengolahan, salah satunya oleh PT Agra Bareksa Indonesia yang telah menanamkan investasinya senilai Rp2 triliun guna membangun pabrik pulp dan kertas.
Sebelumnya, saat menjadi pembicara dalam Sarasehan Ekonomi Kaltim dan Kaltara di Bank Indonesia Kaltim, beberapa hari lalu, Zairin menyatakan kawasan prioritas lainnya yang terus dikembangkan adalah kawasan ekonomi di Samarinda berupa perkayuan, perkapalan, dan industri jasa.
Untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi di Samarinda, infrstruktur pendukung yang dibangun diantaranya Pelabuhan Peti Kemas Palaran, Bandara Samarinda Baru alias Bandara APT Pranoto, dan Jembatan Mahkota II.
Kawasan prioritas ketiga adalah kawasan berbasis migas dan kondensat di Bontang, karena di kota ini telah bediri dua perusahaan migas besar, yakni PT Pupuk Kaltim dan PT Badak LNG & Co.
Prioritas keempat adalah Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK-MBTK) di Kabupaten Kutai Timur. Kawasan yang masih dalam tahap pengembangan ini diantaranya akan menjadi pusat pengelolaan kelapa sawit dan industri turunannya.
Kelima adalah Kawasan Industri Pariwisata Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau. Infrastruktur pendukung kawasan ini antara lain terbangunnya Bandara Kalimarau, Bandara Maratua, dan Dermaga Maratua sehingga pada 2030 kawasan tersebut akan menjadi salah satu kawasan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim.
"Keenam adalah Kawasan Industri Pertanian Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara, ketujuh Kawasan Industri Pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat, serta kedelapan adalah Kawasan Strategis Perbatasan di Kabupaten Mahakam Ulu," ujar Zairin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017