Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sungai Mahakam harus terus dilengkapi berbagai fasilitas untuk mengarunginya karena keberadaannya sangat indah sehingga layak dijual, demikian Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Syafruddin Pernyata.

"Saya bersyukur karena sekarang sudah ada kapal wisata yang mengarungi Sungai Mahakam. Ini merupakan langkah yang secara perlahan namun pasti menuju kelengkapan fasilitas arung Mahakam," ujar Syafruddin di Samarinda, Rabu.

Hal itu dikatakan Syafruddin ketika membuka Sosialisasi Branding Pesona Indonesia di Hotel Harris Samarinda. Sosialisasi yang digelar tiga hari pada 22-24 Maret ini hasil kerja sama antara Kemenpar dan Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim.

Sungai Mahakam, lanjutnya, merupakan salah satu aset wisata yang memiliki potensi besar dalam mendongkrak bangkitnya kepariwisataan di Samarinda maupun Kaltim, sehingga keberadaannya selain harus dipromosikan juga harus disiapkan berbagai fasilitas pendukungnya.

Ia mengatakan, di tengah terbatasnya anggaran Provinsi Kaltim akibat imbas menurunnya ekonomi global, bukan berarti membuat pihaknya berpangku tangan tidak melakukan promosi dengan dalih tidak adanya anggaran.

Promosi, katanya, tidak harus mengeluarkan duit karena promosi yang paling efektif adalah promosi yang dilakukan dari mulut ke mulut, sehingga pelayanan dan fasilitas selama perjalanan kapal wisata harus mampu memuaskan wisatawan, sehingga mereka akan bercerita atau mempromosikan kepada teman atau keluarga.

"Di Samarinda banyak warga yang memiliki keluarga di Jawa, Sulawesi, Sumatera dan lainnya. Ketika wisatawan yang pernah jelajahi Sungai Mahakam dan bercerita kepada keluarganya, maka keluarga yang dari Jawa, Sulawesi dan lain-lain itu ketika berkunjung ke Samarinda, tentu menjadi tertarik untuk berwisata jelajah Mahakam," ujarnya.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan untuk menggairahkan kepariwisataan di tengah ekonomi yang sulit, sehingga perhotelan, restoran, rumah makan, bahkan sektor angkutan juga kena imbas pertumbuhan positif.

Akhir-akhir ini lanjutnya, tingkat hunian kamar di Kaltim sangat rendah akibat dari melemahnya perekonomian, bahkan ada hotel yang tingkat huniannya hanya 20 persen, sehingga semua yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisata ini juga akan dapat meningkatkan hunian kamar. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017