Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Temindung Samarinda, Kalimantan Timur, Sutrisno mengimbau warga di daerah itu tidak panik menghadapi fenomena equinox yang diperkirakan akan melanda wilayah Indonesia pada Selasa (21/3).

"Fenomena equinox merupakan peristiwa astronomi biasa yang terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada 21 maret dan 23 September. Jadi, kami mengimbau masyarakat di Samarinda dan Kaltim umumnya, agar tidak perlu panik dan khawatir terhadap fenomena equinox tersebut," kata Sutrisno di Samarinda, Senin.

Menurut ia, equinox merupakan peristiwa astronomi di mana posisi matahari berada tepat diatas equator.

Walaupun wilayah Kaltim, yakni Kota Bontang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang dilintasi garis equator, namun Sutrisno memastikan fenomena equinox itu tidak akan berdampak pada suhu udara di kawasan itu.

Fenomena equinox yang menyebar luas melalui media sosial membuat warga Samarinda dan sekitarnya khawatir, menyusul adanya informasi yang menyebutkan bahwa suhu udara akan meningkat signifikan yakni mencapai 40 derajat celcius.

Bahkan, dari informasi di media sosial itu juga meminta warga agar tidak beraktivitas di luar rumah akibat kemungkinan tingginya suhu udara saat terjadi fenomena equinox tersebut.

Fenomena equinox, jelas Sutrisno, bukan gelombang panas yang menyebabkan terjadinya perubahan suhu yang signifikan.

"Kami ingatkan bahwa fenomena equinox itu bukan `heatwave" atau gelombang panas seperti yang terjadi di Sri Langka tahun lalu. Suhu udara di Kota Samarinda sekitarnya besok (Selasa, 21/1) akan tetap normal, yakni dengan suhu maksimum 32 sampai 36 derajat celcius," tuturnya.

"Jadi, kami mengimbau warga agar tidak perlu panik dan khawatir sebab fenomena equinox merupakan peristiwa astronomi biasa dan suhu udara tetap akan berlangsung normal," kata Sutrisno.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017