Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, pada 2017 mendapat pengembangan lahan tanaman pangan seluas 7.075 hektare untuk pengembangan padi hibrida, padi lokal, dan jagung dengan dukungan dana dari APBN dan APBD Kaltim.

"Tahun ini kami melaksanakan program pengembangan padi hibrida seluas 20.410 ha yang dananya ari APBN 2017. Khusus untuk Kabupaten Paser mendapat jatah pengembangan 3.000 ha," kata Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim, Ibrahim di Samarinda, Sabtu.

Dalam pengembangan padi hibrida tersebut kontrak kerjanya sudah dilakukan oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, sehingga tinggal melanjutkan pekerjaannya karena lokasi pengembangannya sudah ditentukan di masing-masing daerah, termasuk di Paser.

Sedangkan untuk komoditas jagung, dana APBN juga mengembangkan tanaman jagung seluas 23.000 ha pada 2017. Khusus di Kabupaten Paser dialokasikan seluas 4.000 ha tanaman jagung.

Ada pula dukungan dari APBD Provinsi Kaltim melalui kegiatan padi lokal dengan luas 300 ha. Dari jumlah ini, Paser mendapat kepercayaan mengembangkan 75 ha padi lokal, sehingga totalnya ada 7.075 ha untuk Paser.

Ibrahim mengaku kontribusi Kabupaten Paser cukup besar dalam pemenuhan ketersedian pangan di Kaltim, khususnya komoditas padi, jagung, kedelai (pajale) yang menjadi target program pemerintah pusat dalam pencapaian swasembada pangan.

Kontribusi Kabupaten Paser antara lain untuk padi mampu memenuhi 13,36 persen atau menempati peringkat ketiga dari 10 kabupaten/kota se- Kaltim.

Kemudian komoditas jagung menempati peringkat keempat pemenuhannya dengan persentase 5,25 persen. Sedangkan pemenuhan ketersedian kedelai mencapai 15,43 persen untuk Kaltim.

Kontribusi pemenuhan ketersedian pangan di Paser merupakan hasil campur tangan pemerintah melalui berbagai program peningkatan produksi sektor pertanian yang terus dilakukan hingga kini.

"Dari dukungan lahan dan komitmen pemerintah daerah, kemudian Kabupaten Paser menjadi salah satu daerah yang ditetapkan oleh Kaltim sebagai sentra pengembangan pertanian. Hasilnya, terjadi peningkatan produksi cukup signifikan di Paser," katanya.

Untuk padi misalnya, pada 2015 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim berdasarkan angka tetap, produksi padi di Paser sebanyak 36.291 ton gabah kering giling (GKG), sedangkan berdasarkan angka sementara 2016 telah meningkat menjadi 40.745 ton GKG.

Untuk komoditas jagung, angka tetap 2015 di Paser sebanyak 1.058 ton pipilan kering, sedangkan berdasarkan angka sementara 2016 naik menjadi 1.170 ton pipilan kering.

"Kemudian untuk komoditas kedelai di Paser, berdasarkan angka tetap 2015 oleh BPS sebanyak 137 ton kedelai kering, meningkat menjadi 115 ton karena berdasarkan angka sementara 2016 produksi kedelainya sudah naik menjadi 252 ton," ujarnya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017