Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Dinas Pertanian Kabupaten Paser menggelar pelatihan penggunaan "Global Positioning System" atau GPS bagi para petani di daerah itu.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Paser Bahriansyah, di Tanah Grogot, Jumat, mengatakan selain tentang GPS, para petani juga diberi materi tentang "Geographic Information System" (GIS) yang dikoneksikan dengan komputer.

"Tujuannya agar petani dapat memiliki pengetahuan dalam menentukan posisi titik koordinat kebun mereka," kata Bahriansyah.

Pelatihan atau "workshop" yang diikuti 35 kelompok tani (poktan) dan pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) petani itu kata Bahriansyah, berlangsung 8-10 Maret 2017.

Pelatihan tersebut, lanjut Bahriansyah, diprakarsai oleh Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Kabupaten Paser bekerja sama dengan Daemeter, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dari Amerika Serikat dengan difasilitasi Dinas Pertanian Kabupaten Paser.

Selain materi dari Dinas Pertanian Kabupaten Paser, para petani juga mendapatkan pelatihan dari LSM asal Amerika Serikat tersebut.

"Pelatihan digelar untuk meningkatkan pengetahuan lebih dalam di bidang pertanian dan meningkatkan SDM para petani," kata Bahriansyah.

Kelompok petani juga diberikan pemahaman akan pentingnya legalitas sebuah kebun.

"Legalitas kebun yang dimaksud melalui bukti Surat Tanda Daftar Budidaya Perkebunan (STDB)," ujar Bahriansyah.

Selain itu, kata Bahriansyah, kelompok petani juga diberikan pemahaman terkait pedoman peremajaan kelapa sawit yang telah berkurang masa produksinya.

Setelah diberikan pelatihan jelas Bahriansyah, petani diharapkan terampil menggunakan teknologi dan dapat mengembangkan usaha pertanian yang mengikuti perkembangan pasar dan jaman.

Bahriansyah mengakui, keterbatasan dana melalui APBD membuat Dinas Pertanian harus mencari sumber lain dari pihak ketiga, seperti Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), yang peduli terhadap kemajuan sektor perkebunan di daerah itu.       (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017