Penajam (ANTARA Kaltim) - Warga Desa Rejo, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara sangat antusias untuk ber KB dengan digelarnya pelayanan  gratis pemasangan alat kontrasepsi implant, IUD dan pemeriksaan kanker servik  (IVA test) dalam rangkaian peringatan HUT ke-15 daerah tersebut.

"Saya sengat senang dan warga disini  juga sangat antusias  minta dipasangkan alat kontrasepsi, apalagi dilaksanakan secara masal seperti ini," kata Sugiarti, salah seorang akseptor usai pemasangan alat kontrasepsi, Kamis (9/3).

Dikatakannya  dengan  adanya pelayanan seperti ini warga yang tadinya enggan dan malu-malu apalagi mengeluarkan biaya untuk ber KB di bidan, maka dengan adanya pelayanan gratis  ramai-ramai  warga  menjadi tergugah dan mau  ber KB tanpa ada paksaan.

Menurutnya banyak pasangan  yang sudah berkeluarga di Desa Sidorejo , tetapi  belum ber KB, karena untuk  pasang alat kontrasepsi  butuh biaya sehingga enggan untuk ber-KB. Dia juga berharap agar pelayanan seperti ini kedepan terus dilakukan memberi kemudahan pelayanan kepada warga yang kurang mampu.

Kabid Advokasi dan Penggerakan  Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian dan KB Kabupaten Penajam Paser Utara Mu'alimin  mengatakan momen pelayanan KB gratis ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan HUT Pemkab Penajam. Selain pemasangan kontrasepsi, juga dilakukan IVA tes, yakni deteksi pencegahan kanker servik bagi para ibu-ibu.

"Kami bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Kaltim, dalam hal ini kader-kader kami mencari para akseptor, kemudian BKKBN Provinsi membantu dalam pelayanan, pemasangan kontrasepsi dan menyediakan alat kontrasepsinya," kata Mu'alimin.

Ia menjelaskan  pelayanan KB gratis ini sengaja  dilakukan di salah satu desa di Penajam, sebab mereka yang jauh jangkauannya dari fasilitas kesehatan dan kepesertaan ber KB nya masih rendah. Kerja sama seperti ini terus akan kami lakukan guna mensuskseskan program KB di Penajam.

Selain itu juga akan memperbanyak pembentukan  Kampung KB, saat ini yang telah terbentuk dua kampung KB di Kabupaten Penajam Paser Utara dan ke depan akan dibentuk di setiap Kecamatan.

Ia menambahkan menggalakkan program KB di Kabupaten Penajam Paser Utara ada hambatannya, karena setiap daerah berbeda-beda. "Kalau di Kabupaten Penajam hambatannya adalah perbedaan prinsip dan budaya, pola pikirnya masih ketergantungan adat istiadat atau kepercayaan turun-temurun dari orang terdahulu," ujarnya.

Selain itu, masih kekurangan tenaga penyuluh lapangan atau PLKB, seharusnya tiap desa satu orang penyuluh, untuk saat ini hanya ada  14 PLKB  sedangkan  jumlah desa sebanyak 54. Meskipun demikian agar program KB  sampai  kepada  masyarakat  maka dibentuk  PPKBD dan sub PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa) kader  yang membantu di lapangan.

"Kami berharap dengan adanya bantuan dari para kader  masyarakat semakin  dapat dilayani, sehingga angka unmet need menjadi berkurang," kata Mu'alimin.

Sementara itu, Kabid KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Kaltim Sudibyo mengatakan pihaknya akan terus melakukan kerjasama  baik OPD di Kabupaten kota juga dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di masing-masing daerah dalam pemasangan kontrasepsi gratis bagi masyarakat yang berada di desa-desa atau di daerah pinggiran dan terpencil.

Pelayanan difokuskan pada kontrasepsi jangka panjang atau MKJP seperti IUD dan implan tujuannya untuk menjarangkan kelahiran, sebab ber-KB bukan melarang orang untuk memiliki anak, tetapi menjaga jarak kelahiran, cukup dua anak tetapi berkualitas, terjamin  sandang, pangan, pendidikan, kesehatan dan kasih sayang orang tua.

"Pelayanan KB di Desa Sidorejo ini kami targetkan sekitar 100 akseptor, namun terealisasi hanya 86 akseptor," ujar Sudibyo (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017