Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dualisme kepengurusan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Timur berpotensi terus berkepanjangan setelah dua kepengurusan yang ada sama-sama menjadwalkan musyawarah olahraga provinsi untuk membentuk kepengurusan baru.

Kepengurusan IMI Kaltim kubu Redy Asmara menjadwalkan musorprov pada 18-19 Maret di Balikpapan dan akan diikuti 83 klub otomotif pemilik hak suara ditambah 32 klub peninjau. Sedangkan IMI versi Hj Fitria Alaydrus juga akan melaksanakan musorprov yang direncanakan berlangsung April mendatang.

Menurut Ketua Organizing Committee (OC) Aminullah di Samarinda, Kaltim, Rabu, Musorprov IMI Kaltim versi Fitria dilaksanakan pada April di Samarinda.

"Kami sudah melakukan pertemuan bersama KONI Kaltim dan dari pertemuan itu ditentukan pelaksanaan musorprov April mendatang. Pak Zuhdi Yahya sebagai Ketua Umum KONI setuju karena digelar sebelum Musorprov KONI Kaltim. Hanya untuk tanggal saja lagi yang belum ditentukan," kata Aminullah.

Ia mengungkapkan, musorprov digelar setelah mendengar keluhan dari klub-klub otomotif di kabupaten-kota yang tak dilibatkan dalam musorprov di Balikpapan yang jumlahnya mencapai 140 klub, padahal terdaftar resmi di kepengurusan Fitria Alaydrus.

"Karena itu kami meminta klub-klub yang memiliki hak suara di masing-masing daerah untuk melakukan koordinasi melalui korwil IMI mereka untuk bisa diakomodir, korwil mereka nantinya yang akan mendaftarkan klub-klub tersebut kepada panitia musorprov di Samarinda," katanya.

Untuk pendaftaran calon dan syaratnya, pihaknya akan menyampaikan langsung melalui media sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADART) secara terbuka.

"Sudah ada dua nama yang ingin mendaftar, tetapi kami belum bisa sebut namanya, kalau jadwal sudah pasti baru kami munculkan nama-namanya siapa saja," kata Emil lagi.

Terkait dengan persoalan PP IMI yang mengeluarkan SK kepengurusan untuk IMI versi Redy, pihaknya akan menyerahkan kepada KONI Kaltim dalam mencari solusi dan mengambil langkah-langkah terbaik untuk berkoordinasi dengan IMI Pusat.

Seperti diketahui, IMI versi Fitria Alaydrus dan Redy Asmara 27 Desember lalu sudah melakukan pertemuan termasuk dengan KONI Kaltim, PP IMI dan para tokoh otomotif Kaltim di Samarinda.

Hasilnya disepakati kalau musorprov IMI Kaltim digelar 28 Januari lalu, tetapi tiba-tiba PP IMI mengeluarkan surat perpanjangan kepengurusan Redy Asmara.

Hal ini membuat semua pihak yang hadir dalam pertemuan sebelumnya kaget, sehingga mau tidak mau musorprov yang telah disepakati bersama ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan hingga akhirnya terjadi dualisme hingga saat ini. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017