Penajam (ANTARA Kaltim) - Kebutuhan cabai untuk masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur setiap tahun mencapai sekitar lima ton dan sebagian besar didatangkan dari luar daerah.

Kepala Bagian Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara Rusli di Penajam, Sabtu, mengatakan produksi cabai dari petani lokal masih sangat sedikit dan belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

"Sekitar 70 persen kebutuhan cabai di Penajam Paser Utara harus didatangkan dari luar daerah, terutama dari Pulau Jawa dan Sulawesi," katanya.

Menurut Rusli, ketergantungan pasokan cabai dari luar daerah itu merupakan salah satu faktor rentannya terjadi lonjakan harga cabai di pasaran.

Jika produksi cabai dari daerah penghasil menurun, juga akan berimbas menurunnya persediaan cabai pedagang di Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Mahalnya harga cabai itu, salah satunya dipengaruhi karena sebagian besar pasokan cabai masih didatangkan dari luar daerah," jelas Rusli.

Komoditas cabai di sejumlah pasar tradisional di Penajam Paser utara saat ini dijual sekitar Rp130.000 per kilogram, sedikit turun dibanding beberapa hari sebelumnya yang sempat menembus Rp145.000 per kilogram.

Pada awal Januari 2017, harga cabai di pasar tradisonal Penajam Paser Utara rata-rata Rp120.000 per kilogram, kemudian turun menjadi Rp100.000 per kilogram.

Kemudian awal Februari, harga cabai kembali turun pada kisaran Rp80.000 hingga Rp85.000 per kilogram, tetapi kembali naik hampir dua kali lipat mencapai Rp145.000 per kilogram.

Dari pantuan di sejumlah pasar tradisional, saat ini para pedagang sayuran menjual cabai dengan harga seragam Rp130.000 per kilogram.

Rusli menyatakan harga cabai saat ini tergolong mahal, karena stabilnya harga cabai di pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara biasanya pada kisaran Rp40.000-Rp45.000 per kilogram.

"Harga cabai masih cukup tinggi, karena saat ini persediaan cabai di pedagang pasar sangat terbatas," ujarnya.

Selain faktor cuaca yang belakangan ini tidak menentu, tambah Rusli, menurunnya pasokan juga diduga ada permainan di tingkat distributor sehingga jatah cabai untuk Kabupaten Penajam Paser Utara semakin berkurang. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017