Penajam (ANTARA Kaltim) - Pengerjaan pengalihan "trase" atau sumbu jalan di Kilometer 9 Nipah-Nipah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berjalan lamban dan belum ada tanda-tanda kapan proyek itu akan selesai.

Dari pantuan di Penajam, Selasa, pengerjaan pengalihan sumbu jalan dua lajur sepanjang 450 meter yang berada tepat di depan Kantor Bupati Penajam Paser Utara tersebut terkesan "mati suri".

Alat berat yang diturunkan kontraktor pelaksana selama ini terlihat aktif bekerja hanya sesekali, sehingga proyek yang sudah dikerjakan sejak 2013 tak kunjung rampung.

"Sampai saat ini pengerjaannya baru mencapai 42 persen," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Penajam Paser Utara Edi Hasmoro.

Ia mengungkapkan salah satu penyebab lamanya proses pengerjaan trase jalan tersebut, karena kontraktor pelaksana mengalami permasalahan keuangan.

"Kontraktor pelaksana sering kali menunggu ketersediaan anggaran dari pemerintah kabupaten, karena terkendala keuangan," ujarnya.

Sesuai kontrak yang telah ditandatangani, pengerjaan pengalihan sumbu jalan nasional tersebut harus sudah selesai pada Juni 2017 dengan skema pembiayaan tahun jamak sebesar Rp23 miliar.

Pada 2017, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk pengerjaan lanjutan pengalihan jalan nasional tersebut.

"Sisa kontrak kerja senilai Rp14 miliar, pengerjaan pengalihan sumbu jalan itu ditargetkan rampung sampai akhir 2018," tambah Edi Hasmoro.

Selain itu, pengerjaan pengalihan trase jalan negara tersebut juga sempat terkendala permasalahan lahan dan perizinan dari pemerintah pusat. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017