Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Paser menggelar pelatihan bela negara yang diikuti 50 orang dari 10 kecamatan di daerah itu.

Pelatihan Bela Negara yang dibuka Wakil Bupati Paser Mardikasyah, di Tanah Grogot, Senin tersebut dihadiri Komandan Kodim 0904 Tanah Grogot Letkol Mulyadi, Waka Polres Paser Komisaris Polisi Bambang Herkamto, Kepala Kantor Kesebangpol Syahdansah A. Adam, dan kepala SKPD setempat.

"Kesadaran bela negara ini penting untuk ditanamkan sebagai landasan sikap dan prilaku bangsa Indonesia," kata Mardikansyah.

Pelatihan bela negara, kata Mardikansyah, sebagai bentuk revolusi mental sekaligus untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi ancaman guna mewujudkan ketahanan nasional.

"Kesadaran setiap warga negara yang diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara merupakan `soft power` bahkan akan memberikan dampak bagi negara lain yang ingin mencoba mengganggu kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa," jelas Mardikansyah.

Pemkab Paser, katanya, mengapresiasi pelatihan yang difasilitasi Kantor Kesbangpol dan berharap program tersebut bisa terus dilanjutkan pada tahun mendatang.

Kepala Kantor Kesbangpol Paser Syahdansyah A. Adam mengatakan pelatihan tersebut berlangsung selama lima hari, yakni mulai 20 Februari hingga 25 Februari 2017.

Pemateri pelatihan dan pengkaderan bela negara berasal dari Kodim 0904 Tanah Grogot, Polres Paser, dan Kantor Kesbangpol.

"Pemateri dari Kodim, Polres Paser, dan Kantor Kesbangpol. Materinya tentang peran Polri dalam menjaga kamtibmas dan membasmi peredaran narkoba, pertahanan, dan ketahanan negara yang disampaikan dari kodim. Materi dari Kesbangpol tentang peran dan fungsi Kesbangpol dalam menjaga kesatuan bangsa dan negara," kata Syandansyah.

Peserta pelatihan bela negara tahun 2017, katanya, lebih sedikit dibanding jumlah peserta pada tahun 2016.

"Tahun ini hanya 50 orang, sedangkan tahun lalu ada 100 peserta. Tahun lalu mereka diinapkan di hotel dan diberikan bekal tentang pelatihan bela negara dan cinta Tanah Air. Tahun ini mereka agak kaget karena mereka tidur di alam terbuka selama lima hari," terang Syahdansyah.     (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017