Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) masih melakukan penyusunan format pelaksanaan pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk Asian Games 2018, meskipun deretan atlet yang masuk dalam program nasional itu sudah diumumkan.
Wakil ketua IV PP FPTI Ahmad Subhan di Samarinda, Sabtu, mengatakan, sejumlah agenda yang masih dibahas oleh FPTI Pusat diantaranya kepastian pelaksanaan pelatnas dan juga terkait sejumlah program yang akan dilaksanakan.
"Untuk atlet dan tim pelatih sudah ada SK-nya, namun untuk kapan para atlet dipanggil dan juga akan berlatih di mana, ini yang masih kita bahas," kata Subhan.
Sementara ini pelatnas panjat tebing diwacanakan akan dilaksanakan di Yogyakarta pada bulan Februari ini dengan memanggil 16 pemanjat putra dan 14 pemanjat putri.
Namun demikian pihaknya masih menunggu arahan dari Satlak Prima sebagai penanggung jawab timnas yang dipersiapkan dalam multi even tingkat Asia tersebut.
"Seperti kita tau bahwa sejumlah cabang olahraga sempat menghentikan pelatnasnya karena tidak ada anggaran, tentu kondisi ini juga menjadi pertimbangan kami sebelum memulai pelatnas semuanya harus ada kejelasannya dulu,"jelasnya.
Selain Yogyakarta, Subhan menilai masih dimungkinkan sejumlah daerah lainnya bakal dijadikan tempat menempa atlet panjat tebing nasional ini.
"Hal ini untuk menghindari kejenuhan para atlet dalam berlatih, dan sekaligus evaluasi progres yang dicapai selama pelaksanaanya," imbuhnya.
Sebab, lanjut Subhan, program pelatnas untuk tim panjat tebing ini berjalan cukup panjang hingga tahun 2018, dan FPTI Pusat juga telah menyepakati adanya promosi dan degradasi untuk para atletnya.
"Bisa jadi daerah yang punya sarana latihan yang representatif seperti Bandung, Palembang, Jawa Timur, akan menjadi tempat selanjutnya untuk latihan atlet pelatnas tersebut," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Wakil ketua IV PP FPTI Ahmad Subhan di Samarinda, Sabtu, mengatakan, sejumlah agenda yang masih dibahas oleh FPTI Pusat diantaranya kepastian pelaksanaan pelatnas dan juga terkait sejumlah program yang akan dilaksanakan.
"Untuk atlet dan tim pelatih sudah ada SK-nya, namun untuk kapan para atlet dipanggil dan juga akan berlatih di mana, ini yang masih kita bahas," kata Subhan.
Sementara ini pelatnas panjat tebing diwacanakan akan dilaksanakan di Yogyakarta pada bulan Februari ini dengan memanggil 16 pemanjat putra dan 14 pemanjat putri.
Namun demikian pihaknya masih menunggu arahan dari Satlak Prima sebagai penanggung jawab timnas yang dipersiapkan dalam multi even tingkat Asia tersebut.
"Seperti kita tau bahwa sejumlah cabang olahraga sempat menghentikan pelatnasnya karena tidak ada anggaran, tentu kondisi ini juga menjadi pertimbangan kami sebelum memulai pelatnas semuanya harus ada kejelasannya dulu,"jelasnya.
Selain Yogyakarta, Subhan menilai masih dimungkinkan sejumlah daerah lainnya bakal dijadikan tempat menempa atlet panjat tebing nasional ini.
"Hal ini untuk menghindari kejenuhan para atlet dalam berlatih, dan sekaligus evaluasi progres yang dicapai selama pelaksanaanya," imbuhnya.
Sebab, lanjut Subhan, program pelatnas untuk tim panjat tebing ini berjalan cukup panjang hingga tahun 2018, dan FPTI Pusat juga telah menyepakati adanya promosi dan degradasi untuk para atletnya.
"Bisa jadi daerah yang punya sarana latihan yang representatif seperti Bandung, Palembang, Jawa Timur, akan menjadi tempat selanjutnya untuk latihan atlet pelatnas tersebut," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017