Penajam (ANTARA Kaltim) - Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mustaqim MZ mengakui kini pembangunan di daerahnya banyak didukung swadaya masyarakat, karena anggaran keuangan pemerintah sedang defisit.

"Berbagai kegiatan pembangunan di wilayah Penajam Paser Utara saat ini banyak didukung swadaya masyarakat," ungkap Wabup Mustaqim di Penajam, Selasa.

Fenomena itu, katanya,, menunjukkan pembangunan sudah didukung pemangku kepentingan, yakni masyarakat, pemerintah dan swasta, jadi bukan harus dilakukan pemerintah saja.

"Ada beberapa kegiatan pembangunan di wilayah Penajam Paser Utara tidak mendapatkan bantuan pemerintah, tetapi kegiatan itu tetap berjalan," jelasnya.

Mustaqim menyatakan masyarakat telah berkontribusi, berpartisipasi dan ikut membantu bergotong royong dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara meminta kepada Lurah Lawe-Lawe dan Kepala Desa Girimukti, Kecamatan Penajam untuk dapat secara swadaya melebarkan jalan menjadi dua jalur.

Warga Kelurahan Lawe-Lawe dan Desa Girimukti menurut Mustaqim, harus mencontoh masyarakat Kecamatan Waru, yang rela menghibahkan tanah milik mereka yang terkena proyek pelebaran jalan tanpa meminta ganti rugi.

Ia mengimbau untuk mencontoh masyarakat di Kecamatan Waru tersebut, masyarakat Kelurahan Lawe-Lawe dan Desa Girimukti juga harus rela menghibahkan tanak milik mereka yang terkena proyek pelebaran jalan.

"Ada satu dua warga Kelurahan Lawe-Lawe dan Desa Girimukti yang sudah memberikan pernyataan siap merelakan tanahnya dan bertandatangan bila tanah mereka terkena proyek pelebaran jalan, serta menyatakan tidak meminta ganti rugi," ujar Mustaqim.

Sikap masyarakat tersebut mendukung Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan pembangunan untuk kepentingan masyarakat setempat.

Dia menjelaskan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sampai saat ini belum memuaskan.

"Atas nama pemerintah kabupaten, saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat terkait pembangunan yang dilaksanakan belum sesuai harapan, akibat defisit anggaran 2016-2017," ucap Mustaqim.

Defisit anggaran cukup signifikan, katanya, sehingga ajuan dari masyarakat belum dapat terpenuhi, tetapi itubukan berarti diabaikan atau tidak diperhatikan. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017