Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pase dr Dewa Made Sudharsana menyatakan, sebanyak 5.090 anak di daerah itu telah mendapatkan "Oral Polio Vaccine" (OPV) atau vaksin polio oral.

"Dengan jumlah itu, maka tingkat pemberian vaksin polio oral sudah mencapai 94 persen," kata Dewa Made di Tanah Grogot, Senin.

Ia menyatakan, jumlah sasaran yang semestinya mendapatkan vaksin polio oral sebanyak 5.394 anak.

Dari jumlah itu lanjut Dewa Made, sebanyak 5.090 anak sudah mendapatkan vaksin polio.

"Pemberian vaksin polio oral ini dilakukan sejak Januari hingga Desember 2016 melalui 16 puskesmas yang ada di Kabupaten Paser," kata Dewa Made.

Sementara itu, pemberian vaksin polio injeksi atau "Inactivated Poliomeilitis Vaccine" (IPV), kata Dewa Made, jumlah sasaran yang ditargetkan mendapatkan vaksin tersebut sebanyak 545 bayi.

"Untuk jumlah sasaran itu, vaksin yang dibutukan sebanyak 140 vial atau botol," kata Dewa Made.

Namun dari kebutuhan itu, Pemerintah Provinsi Kaltim hanya memberikan 80 botol sehingga untuk mencapai sasaran bayi yang mendapatkan IPV, Dinas Kesehatan Paser masih kekurangan 60 botol vaksin IPV.

"Karena vaksinnya kurang sehingga masih ada 225 bayi yang belum diimunisasi dengan IPV," tutur Dewa Made.

Pelaksanaan vaksinisasi IPV di Indonesia, kata Dewa Made, sudah diterapkan di Pulau Jawa dan Bali.

"Untuk daerah lain, masih uji coba karena ketersediaan vaksin sangat terbatas ditambah kondisi geografis dimana banyak wilayah sulit dijangkau," kata Dewa Made.

IPV tersebut bukan produksi PT Bio Farma Indonesia tetapi produksi luar negeri dan harganya cukup mahal.

"Beberapa negara maju sudah menggunakan IPV karena dinilai lebih efektif dan optimal dibanding vaksin oral," kata Dewa Made.      (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017