Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Keluarga TNI tidak risau ketika harga cabai melonjak tinggi karena di tiap rumah dan kesatuan sudah digalakkan tanam cabai, kata Kasi Teritorial Korem 091/ASN Samarinda Letkol Infanteri Firalta Paksana Tarigan.

 

       

"Dari dahulu," kata Tarigan di Samarinda, Rabu, "saya sudah tanam cabai. Begitu pula, dengan keluarga TNI yang lain, juga kami imbau menanam cabai paling tidak untuk konsumi sendiri. Jadi, ketika masyarakat ribut soal tingginya harga cabai, keluarga TNI tinggal metik tanaman sendiri."

  

Ia mengemukakan hal itu usai menghadiri rapat terpadu tentang persiapan rencana pelayanan KB di Provinsi Kalimantan Timur. Rapat di BKKBN Kaltim ini dihadiri berbagai institusi, antara lain, TNI, Polri, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, BNN Kaltim, dan Dinas Perkebunan.

 

       

Menurut Tarigan, setiap keluarga TNI menanam cabai sedikitnya 10 pohon, baik yang ditanam dalam pot maupun polybag. Ketika harga cabai di Samarinda yang beberapa hari lalu sempat mencapai Rp200 ribu per kilogram (sekarang pada kisaran Rp100 ribu/kg), pihaknya tetap tenang.

 

       

"Saya suka tanam cabai. Tanaman saya banyak, ada cabai rawit, cabai tiung, cabai besar, hingga cabai keriting, jadi tidak ada masalah. Nah, maksud saya dari hobi menanam cabai ini bisa diikuti masyarakat luas, jadi kita juga bisa membantu menurunkan inflasi meski dari komoditas cabai," ujarnya.

 

       

TNI, lanjut dia, merespons situasi nasional dalam menyikapi permasalahan bangsa yang masyarakatnya lagi kesulitan memperoleh cabai. Dengan demikian, gerakan menanam cabai di keluarga TNI ini hendaknya diikuti masyarakat umum.

 

       

Begitu juga di setiap kesatuan, diimbau ada tanaman cabai sehingga bisa mengurangi tingkat konsumsi di pasar agar harga cabai tidak melonjak..

 

       

"TNI sudah terbiasa 'survival' dalam mengatasi berbagai persoalan, apalagi kalau cuma cabai yang bisa ditanam sendiri dalam polybag. Hal ini merupakan persoalan sederhana. Jadi, mari kita sama-sama tanam cabai di sela kesibukan," ucap Tarigan. (*)

Pewarta: Muhammad Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017