Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menerapkan dua pola perkawinan hewan ternak sapi secara bersamaan untuk mendukung program upaya khusus sapi indukan wajib bunting yang dicanangkan Kementerian Pertanian.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno saat dihubungi di Penajam, Sabtu, mengatakan peternak di daerah setempat telah menerapkan pola inseminasi buatan dan perkawinan alami secara bersamaan untuk pengembangbiakan ternak sapi.

Program upaya khusus sapi indukan wajib bunting yang dicanangkan Kementerian Pertanian tersebut sebagai upaya mewujudkan swasembada sapi di Indonesia.

"Kami targetkan pada 2017, satu ekor sapi betina satu anak melalui inseminasi buatan dan perkawinan alami untuk mendukung swasembada sapi nasional," katanya.

Melalui penerapan dua pola perkawinan sapi tersebut, Arief berharap dapat lebih meningkatkan kelahiran anak sapi atau pedet dibanding dengan hanya menerapkan pola inseminasi buatan.

"Kelahiran pedet dengan hanya menggunakan inseminasi buatan pada tahap kedua tahun ini (2016) relatif rendah, hanya mencapai 40 persen," jelas Arief.

Melalui penerapan dua sistem perkawinan sapi itu, Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan satu sapi induk produktif dalam satu tahun mampu melahirkan satu anak sapi.

"Pola inseminasi buatan dan perkawinan alami minimal dapat meningkatkan populasi ternak sapi sekitar 50 persen," tambahnya.

Selain itu, Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara juga berupaya menekan angka kematian hewan ternak sapi melalui peningkatan status kesehatan reproduksi sapi induk.

Arief Murdiyatno menjelaskan populasi hewan ternak sapi yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara sudah melebihi dari target yang telah ditentukan sebanyak 14.000 ekor pada 2016.

Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara mencatat populasi hewan ternak sapi di daerah setempat sampai saat ini mencapai 14.299 ekor.

"Populasi ternak sapi di wilayah Penajam Paser Utara itu berasal dari bantuan pemerintah pusat maupun milik masyarakat dan pihak swasta," tambah Arief Murdiyatno. (*)       

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016