Penajam (ANTARA Kaltim) - Populasi sapi jenis "brahman cross" bantuan dari pemerintah pusat kepada kelompok peternak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga akhir Oktober 2016 meningkat sekitar 71 persen.
"Hingga akhir Oktober 2016 tercatat 1.142 ekor sapi," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno ketika ditemui di Penajam, Selasa.
Menurut dia, jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 71 persen dari yang disalurkan pemerintah pusat pada November 2015 sebanyak 713 ekor.
Bertambahnya populasi tersebut berkat upaya Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, menerapkan pola inseminasi buatan dan perkawinan alami.
Arief Murdiyatno menjelaskan, sejak Agustus 2016 kelompok peternak penerima bantuan ternak sapi dari pemerintah pusat, telah menerapkan pola inseminasi buatan dan perkawinan alami secara bersamaan.
"Kami berupaya meningkatkan populasi sapi `brahman cross` dengan kawin alami melalui bantuan sapi jantan dari provinsi dan pola inseminasi buatan," jelasnya.
Dengan menerapkan dua sistem perkawinan tersebut menurut Arief Murdiyatno, sapi jenis "brahman cross" meningkat sekitar 40 persen dibanding dengan hanya menerapkan pola inseminasi buatan.
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan populasi sapi "brahman cross" dari Australia itu bisa meningkat mencapai 80 persen hingga akhir 2016, dari yang disalurkan pemerintah pusat sebanyak 713 ekor.
Sementara tingkat kematian sapi bantuan pemerintah pusat tersebut di Kabupaten Penajam Paser Utara tambah Arief Murdiyatno, yakni kematian sapi induk sekitar 46 ekor dan kematian "pedet" atau anak sapi mencapai 98 ekor.
Ia mengimbau, ketua kelompok peternak untuk terus memberikan pembinaan kepada anggotanya, karena angka kematian sapi "brahman cross" cukup tinggi.
"Kami berupaya menekan angka kematian sapi melalui peningkatan status kesehatan reproduksi sapi induk," tambah Arief Murdiyatno. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Hingga akhir Oktober 2016 tercatat 1.142 ekor sapi," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno ketika ditemui di Penajam, Selasa.
Menurut dia, jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 71 persen dari yang disalurkan pemerintah pusat pada November 2015 sebanyak 713 ekor.
Bertambahnya populasi tersebut berkat upaya Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, menerapkan pola inseminasi buatan dan perkawinan alami.
Arief Murdiyatno menjelaskan, sejak Agustus 2016 kelompok peternak penerima bantuan ternak sapi dari pemerintah pusat, telah menerapkan pola inseminasi buatan dan perkawinan alami secara bersamaan.
"Kami berupaya meningkatkan populasi sapi `brahman cross` dengan kawin alami melalui bantuan sapi jantan dari provinsi dan pola inseminasi buatan," jelasnya.
Dengan menerapkan dua sistem perkawinan tersebut menurut Arief Murdiyatno, sapi jenis "brahman cross" meningkat sekitar 40 persen dibanding dengan hanya menerapkan pola inseminasi buatan.
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan populasi sapi "brahman cross" dari Australia itu bisa meningkat mencapai 80 persen hingga akhir 2016, dari yang disalurkan pemerintah pusat sebanyak 713 ekor.
Sementara tingkat kematian sapi bantuan pemerintah pusat tersebut di Kabupaten Penajam Paser Utara tambah Arief Murdiyatno, yakni kematian sapi induk sekitar 46 ekor dan kematian "pedet" atau anak sapi mencapai 98 ekor.
Ia mengimbau, ketua kelompok peternak untuk terus memberikan pembinaan kepada anggotanya, karena angka kematian sapi "brahman cross" cukup tinggi.
"Kami berupaya menekan angka kematian sapi melalui peningkatan status kesehatan reproduksi sapi induk," tambah Arief Murdiyatno. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016