Oleh M Ghofar

Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hendar memperkirakan laju inflasi nasional sepanjang 2016 sebesar 3,1 persen, lebih rendah dari tingkat inflasi Januari-Desember 2015 sebesar 3,35 persen.

Bank Indonesia bersama Tim Pengendali Inflasi di pusat dan daerah terus mengambil langkah startegis agar inflasi tetap terkendali.

"Pertumbuhan inflasi yang terkendali hingga kini merupakan bukti keberhasilan semua pihak," ucap Hendar saat menghadiri serah terima jabatan Kepala BI Provinsi Kaltim dari Mawardi Ritonga ke Muhammad Nur di Samarinda, Jumat.

Dikatakan BI bertujuan mencapai dan memelihara kestabilan rupiah yang tercermin dari dua aspek, yakni aspek nilai tukar rupiah dan aspek tingkat inflasi.

Terkait dengan itu, maka BI berkepentingan turut menjaga inflasi pada level yang rendah dan stabil, karena inflasi tinggi pasti akan menurunkan daya beli masyarakat yang kemudian membuat masyarakat jatuh di bawah garis kemiskinan.

Inflasi yang tinggi atau tidak terkendali juga akan menciptakan ketidakpastian sehingga dapat mempengaruhi perilaku konsumsi, investasi, bahkan hingga tingkat produksi sehingga akan berdampak pada lemahnya pertumbuhan ekonomi.

Inflasi yang tidak terkendali juga menyebabkan inefisiensi dan menciptakan ekonomi biaya tinggi, sehingga perekonomian nasional akan menurun.

Untuk itu, lanjutnya, upaya pengendalian inflasi harus menjadi perhatian bersama semua pihak, karena kestabilan inflasi merupakan prasyarat tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ia melanjutkan, hingga kini BI terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait, guna memastikan pengendalian inflasi dapat berjalan dengan baik dan efektif.

Bahkan, berbagai upaya yang dilakukan selama ini telah mendapat hasil, seperti pada 2015 yang meskipun di tengah berbagai tantangan tidak ringan saat itu, namun stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan Indonesia dapat tetap terjaga.

"Hal ini tercermin dari pencapaian target inflasi 2015 yang tercatat 3,35 persen. Selain itu, kenaikan inflasi dalam 10 tahun terakhir cenderung turun, yakni rata-rata inflasi pada periode 2010-2015 mencapai 5,86 persen, lebih rendah ketimbang rata-rata inflasi periode 2005-2010 yang tercatat 8,52 persen," ujar Hendar. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016