Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia Kalimantan Timur menyayangkan munculnya wacana pembatalan Pekan Olahraga Nasional Remaja II tahun 2017 di Semarang, Jawa Tengah.

Ketua Pengprov Porlasi Kaltim Teddy Abay di Samarinda, Kamis, mengatakan meski baru pertama kali dilaksanakan pada 2014 di Surabaya, PON Remaja berdampak positif bagi regenerasi atlet nasional.

Apalagi, program ini juga telah diserap seluruh daerah dengan memulai pembibitan sejumlah atlet di usia muda.

"Saya baru saja mendengar kabar tidak sedap bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) disebut-sebut akan membatalkan pelaksanaan PON Remaja 2017. Terus terang ini cukup kami sayangkan, karena kami telah memulai pembinaan untuk atlet-atlet usia dini," jelasnya.

Rencana pembatalan pesta olahraga atlet remaja yang sudah terlaksana di Surabaya, Jawa Timur, pada 2014 itu, berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran, karena PON Remaja hampir sama dengan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).

Teddy mengatakan salah satu kelemahan atlet Indonesia saat ini adalah kurangnya jam terbang dan pengalaman bertanding, sehingga justru dengan banyaknya kejuaraan nasional yang digelar bisa membawa dampak positif dalam peningkatan kualitas para atlet.

"Kalau bisa justru malah ditambah kejuaraannya, bukannya dikurangi atau dihapus karena semakin banyak kejuaraan, maka akan semakin menumbuhkembangkan munculnya atlet-atlet baru di seluruh daerah," katanya.

Menurut Teddy, PON Remaja bukan ajang "main-main" belaka, sebab kejuaraan tersebut penting untuk mengapresiasi atlet usai dini di tingkat nasional.

Bahkan, Porlasi Kaltim telah mempersiapkan beberapa agenda menjelang PON Remaja, salah satunya mengirimkan tim layar junior mengikuti kejuaraan internasional di Selangor, Malaysia, pada akhir November 2016.

"Untuk nomor optimist, kami akan berangkatkan beberapa atlet mengikuti kejuaraan layar internasional di Selangor, untuk persiapan menuju PON Remaja," jelasnya.

Selain itu, Porlasi juga siap mengikuti "coaching clinic" untuk nomor 420 Internasional, sebuah kegiatan hasil kerja sama antara PB Porlasi dengan induk organisasi layar dunia.

Rencananya kegiatan tersebut berlangsung 30 November hingga 4 Desember 2016 di Jakarta, dengan mendatangkan pelatih layar internasional.

Ia berharap rencana pembatalan PON Remaja tidak terjadi karena akan mengganggu program persiapan semua daerah dalam melakukan pembibitan atlet di usia muda.

"Kami berharap ada solusi, kalau memang diundur pelaksanaaannya dari Juli 2017 menjadi Desember 2017 tidak masalah, karena tinggal menyusun ulang program persiapan," tegas Teddy.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016