Penajam (ANTARA Kaltim) - Tiga partai politik di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berkomitmen berkoalisi untuk menjaring kandidat calon bupati dan wakil bupati menghadapi Pilkada setempat yang berlangsung Juni 2018.

Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Nasional Demokrat yang masing-masing memiliki satu kursi di DPRD Penajam Paser Utara, bersatu dalam koalisi kerakyatan.

"Koalisi kerakyatan itu terbentuk karena adanya kesepahaman menyongsong Pilkada mendatang," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Hanura Kabupaten Penajam Paser Utara, Mappema ketika ditemui di Penajam, Rabu.

"Kami bersama Ketua DPC PKB dan Ketua DPD NasDem sudah beberapa kali melakukan pertemuan," ujarnya.

Namun Mappema mengaku belum mengantongi nama-nama calon yang akan direkomendasikan untuk diusung koalisi kerakyatan, karena belum melakukan penjaringan.

Ketua DPC PKB Irawan menambahkan, pembentukan koalisi kerakyatan tersebut sebagai langkah awal untuk memperkuat barisan ketiga partai yang memilki kursi terkecil di legislatif.

"Pilkada masih cukup jauh, dinamika politik masih terus berkembang dan belum ada bakal calon yang kami rekrut," ucapnya.

Koalisi kerakyatan lanjut Irawan, membuka ruang kepada partai lain yang ingin bergabung dalam koalisi kerakyatan tersebut, karena tiga kursi yang dimilki koalisi kerakyatan belum memenuhi syarat untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati.

"Dari tiga partai itu hanya tiga kursi, sementara aturan yang ada diperlukan minimal lima kursi," jelas Ketua DPD NasDem Kabupaten Penajam Paser Utara Bahrani.

Dia berharap kepada partai yang lain untuk bergabung dalam koalisi kerakyatan untuk menjadikan Kabupaten Penajam Paser Utara lebih baik.

Kendati pemilihan kepala daerah Kabupaten Penajam Paser Utara masih cukup lama, namun nuansa politik mulai terasa, beberapa nama dari kalangan politikus maupun birokrat mulai bermunculan yang diprediksi akan bertarung pada pemilihan kepala daerah setempat. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016