Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak memberi apresiasi perjuangan atlet daerah itu yang berhasil mencapai posisi lima besar pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat.

"Alhamdulillah, atlet kita sudah berjuang dan saat ini Kaltim berhasil menempati posisi lima besar. Ini menunjukkan capaian tradisi prestasi yang baik karena Kaltim selalu menjadi yang terbaik di luar Pulau Jawa. Bahkan, Jogjakarta dan Banten, masih berada di bawah Kaltim," kata Awang Faroek Ishak di Samarinda, Rabu.

PON XIX Jawa Barat berlangsung 17 hingga 29 September 2016.

Perolehan medali sementara, hingga Rabu, kontingen Kaltim berada di peringkat kelima dengan total 124 medali, terdiri dari, 24 emas, 36 perak dan 64 perunggu.

Di atas Kaltim ada Jawa Tengah di posisi keempat dengan koleksi 26 emas, 49 perak dan 72 perunggu.

Peringkat ketiga diraih DKI Jakarta dengan 121 emas, 116 perak dan 112 perunggu kemudian Jawa Timur di peringkat kedua dengan 123 emas, 125 perak, 125 perunggu, dan Jawa Barat bertahan di puncak dengan 200 emas, 142 perak dan 138 perunggu.

"Pemerintah Provinsi Kaltim tentu memberikan apresiasi yang tinggi atas prestasi para atlet tersebut, meski target medali emas tidak berhasil diwujudkan," ucap Awang Faroek.

Selain memberikan apresiasi kepada kontingen Kaltim, Awang Faroek juga menyayangkan banyaknya tindakan tidak sportif dan kurang nyaman dalam penyelenggaraan PON kali ini.

Awang Faroek membandingkan penyelenggaraan PON di Kaltim yang diklaim mampu dilaksanakan dengan baik tanpa ada kericuhan.

"Diharapkan, hal-hal semacam ini tidak terjadi pada penyelenggaraan PON selanjutnya," tuturnya.

"Informasi yang saya dapat, banyak hal tidak sportif dari tuan rumah maupun juri pada saat pertandingan sehingga peluang-peluang Kaltim untuk meraih medali menjadi berkurang. Meski demikian, Pemprov Kaltim sangat bangga terhadap perjuangan seluruh kontingen hingga mempertahankan tradisi terbaik di luar Pulau Jawa dan memenuhi target lima besar," kata Awang Faroek.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016