Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Rembuk Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Nasional yang akan digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 23-26 September 2016 akan fokus membahas subsektor pangan sejak proses awal hingga produknya.

"Masalah utama yang dibahas dalam Rembuk KTNA Nasional nanti fokus pada kegiatan pangan. Bicara masalah pangan ini kan luas, ada pangan asal hewan, pangan asal ikan, pangan asal pertanian sawah, jagung, buah, dan lainnya," ujar Sekretaris Jenderal KTNA Pusat M Yadi Sofyan Noor di Samarinda, Selasa.

Ia menjelaskan masalah pangan menjadi pembahasan utama dalam kegiatan ini, karena pangan merupakan sektor vital bagi kebutuhan negara, mengingat ketahanan pangan juga berimplikasi pada ketahanan nasional.

Dalam kegiatan tersebut, lanjutnya, peserta dari semua daerah juga akan memamerkan berbagai keberhasilan pertanian yang telah dicapai, sehingga antara daerah satu dengan daerah lain bisa saling bertukar informasi mengenai keberhasilan dan kekurangan yang harus diperbaiki.

"Untuk itu, kegiatan ini bisa dimanfaatkan oleh peserta dari Kaltim dalam mencontoh daerah lain yang sudah lebih dulu berhasil. Begitu pula sebaliknya, sehingga ke depan secara nasional bisa lebih baik dalam produksi pangan sekaligus penanganan lain terkait hasil pangan," ujarnya.

Yadi Sofyan melanjutkan hingga kini masalah pangan masih menjadi perhatian besar, karena kondisi pangan di Indonesia umumnya dianggap belum stabil, sehingga pada Rembuk KTNA Nasional kali ini diharapkan bisa mengatasi masalah tersebut guna mencapai stabilitas pangan nasional.

Di Kaltim, lanjutnya, sudah didukung dengan banyak wilayah yang subur seperti di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat, sehingga tinggal saling mendukung antara petani dan pemerintah agar cita-cita swasembada pangan dapat terwujud.

"Dalam rembuk nanti harus bisa menjawab berbagai masalah untuk memajukan petani yang pada akhirnya dapat memacu kemandirian pangan, khususnya untuk Kaltim yang memang masih belum swasembada pangan," katanya penuh harap.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016