Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Pelatih Persiba Balikpapan Jaino Matos menganggap Pusamania Borneo Football Club tidak memiliki keistimewaan dan optimistis timnya bisa meraih kemenangan pada pertandingan lanjutan Indonesia Soccer Championship di Stadion Parikesit, Balikpapan, Sabtu petang.

"PBFC tidak ada yang istimewa. Jadi kita tidak ada persiapan khusus, sama saja seperti kita menghadapi tim-tim lain," kata Jaino.

Matos malah menegaskan pemain Persiba lebih fokus memperbaiki sejumlah kelemahan pada tim sendiri dan memantapkan organisasi permainan.

"Jadi kami akan labrak mereka di sini. Kami main seperti biasa yang jadi ciri khas Persiba musim ini, keras dan terus menekan," kata Matos lagi.

"Dan syukur sepanjang minggu ini persiapan kita lancar, semua pemain fit, motivasi sangat tinggi, dan siap bertempur," tandas Matos.

Pertandingan Persiba lawan PBFC adalah pertandingan tim sesama (derby) Kalimantan Timur. Seperti kebanyakan pertandingan derby, laga kedua klub membawa aroma gengsi kedua kota dan kerap membuat gesekan sengit.

Bahkan, dalam pertemuan kedua di Indonesia Soccer Championship kali ini, polisi lebih memilih tidak mengizinkan Pusamania, suporter PBFC, masuk Balikpapan dan turut menonton di Stadion Parikesit.

Dikabarkan sebelumnya Pusamania meminta 2.500 tiket dan akan datang untuk turut menyemangati timnya.

Di kubu Balistik, suporter fanatik Persiba, momen derby ini juga digunakan untuk kembali mengaktifkan banyak anggotanya.

"Maklum mas, Balistik ini kan orang sibuk semua. Tapi, mereka kalau sudah lawan Pusam pasti nonton. Kerjaan pasti ditinggal," ujar Ramadan, pentolan Balistik dari Kampung Baru.

Pada pertemuan pertama di Samarinda, Persiba kalah 0-1, yang juga diwarnai kartu merah bagi kapten Antonio Teles.

Permainan keras Teles dan kawan-kawan membuat pemain PBFC Aang Suparman harus dilarikan ke rumah sakit.

"Ini kesempatan kita balas kekalahan kemarin," kata Teles. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016