Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Kabupaten Paser terpaksa meniadakan program Keaksaraan Usaha Mandiri atau KUM bagi warga buta aksara akibat defisit keuangan yang dialami daerah itu.

"Tahun ini program KUM bagi warga buta aksara ditiadakan, karena tidak ada anggarannya," kata Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah Disdik Paser, Syaeful Ajeri, di Tanah Grogot, Kamis.

Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan program lanjutan dari keaksaraan dasar yang meliputi program membaca, menulis, berhitung, serta mengkomunikasikan teks lisan dan tulisan.

"Program KUM merupakan pengentasan buta aksara dengan pendekatan usaha, sehingga warga bisa mandiri secara ekonomi meski mengalami buta aksara," ujar Syaeful.

Disdik Kabupateb Paser sebelumnya telah bekerja sama dengan empat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk melakukan program KUM tersebut.

"Sebelumnya ada empat PKBM yang siap bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Paser untuk program KUM ini. PKBM itu masing-masing PKBM Ummiza di Tanah Grogot, PKBM Dua Putri di Long Ikis, PKBM Annisa di Long Kali, dan PKBM Perintis di Batu Engau," papar Syaeful.

"Namun, program tersebut terpaksa ditiadakan karena terkendala anggaran," tambahnya.

Terkait program KUM tersebut, Dinas Pendidikan Paser harus menyiapkan beberapa alat peraga.

"Program KUM seperti memasak dan menjahit membutuhkan alat peraga, sementara kami tidak memiliki dana untuk membeli alat peraga itu," jelas Syaeful.

Selain itu, Dinas Pendidikan Paser juga harus mengalokasikan dana untuk membayar instruktur atau pengajar dari empat PKBM tersebut.

"Kami khawatir tidak bisa membayarnya sehingga program ini terpaksa ditiadakan," ujarnya.

Hingga 2016, Disdik Kabupaten Paser mencatat sekitar 1.278 warga daerah setempat belum mengenal baca dan tulis atau buta aksara.

"Pada umumnya mereka tinggal di pelosok dan daerah pesisir. Kecamatan Tanjung Harapan merupakan daerah terbanyak dengan 232 warganya yang buta aksara, disusul Kecamatan Long Ikis sebanyak 182 orang, Kecamatan Muara Komam 133 orang dan 131 orang dari Kecamatan Batu Sopang," kata Syaeful.      (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016