Penajam (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengingatkan warga setempat, agar mewaspadai terhadap bahaya kebakaran di daerah setempat.

"Sepanjang 2016 di wilayah Penajam Paser Utara terdapat 45 titik lahan dan hutan serta kawasan pemukiman terbakar dengan luas mencapai ratusan hektare, jumlah ini cukup tinggi," kata Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar, saat ditemui di Penajam, Jumat.

Ia meminta Dinas Kehutanan dan Perkebunan berkoordinasi dengan perusahaan yang memiliki konsensi kehutanan dan perkebunan agar melakukan upaya pencegahan kebakaran lahan dan hutan.

Dari pengalaman tahun sebalumnya, menurut Tohar, peristiwa kebakaran yang marak wilayah Penajam Paser Utara terjadi di daerah lahan gambut.

"Pemerintah Daerah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah dapat melakukan upaya pengendalian," ujarnya.

Risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Penajam Paser Utara sampai saat ini masih cukup tinggi karena jarang turun hujan menyebabkan suhu udara di daerah itu meningkat.

Imbuan agar waspada terhadap kebakaran lahan dan hutan yang disampaikan tersebut, mengingat kebiasaan masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara saat membuka ladang baru dengan cara dibakar.

"Masih banyak warga yang melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar, alasannya hemat waktu dan biaya," jelas Tohar.

Dia berharap kebakaran hutan dan lahan, termasuk di kawasan pemukiman di wilayan Penajam Paser Utara dapat ditekan dengan lebih baik melalui sosialisasi, pengawasan dan penjagaan di wilayah rawan kebakaran.

Wilayah Kecamatan Penajam dan Sepaku lanjut Tohar, dinilai cukup rawan kebakaran lahan dan hutan, karena memiliki luasan hutan dan perkebunan yang cukup besar.

"Masing-masing kepala desa dan lurah, juga harus melakukan pengawasan dan mengevaluasi terhadap setiap peristiwa kebakaran yang terjadi di wilayah masing-masing," tambahnya.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016