Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Arisan Jamban yang dibuat warga Desa Suatang, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, telah mengantarkan desa itu sebagai juara III pada lomba desa tingkat nasional tahun 2016.
"Arisan jamban yang dibuat warga membuat Desa Suatang meraih Juara III regional tiga yang meliputi wilayah Kalimantan dan Sulawesi," kata Camat Pasir Belengkong Ibnu Mansyah, di Tanah Grogot, Kamis.
"Kalau untuk Kalimantan, Desa Suatang yang terbaik," ujarnya.
Arisan jamban dimaksud lanjut Ibnu Mansyah yakni, iuran yang dilakukan sejumlah warga untuk membuat jamban bagi rumah-rumah yang belum memilikinya.
"Setiap bulan bisa dibuat dua jamban dari arisan itu," kata Ibnu Mansyah.
Sehingga dalam jangka waktu beberapa bulan kata dia, Warga sudah bisa memiliki jamban yang nyaman dan tidak jauh dari rumah mereka.
"Pembuatan jamban itu dikerjakan secara gotong royong, sehingga nampak kebersamaan dan pemberdayaan masyarakat dalam membangun desa mereka," jelas Ibnu Mansyah.
Sebelum ada arisan jamban, pengelolaan kotoran manusia di Desa Suatang diakui Ibnu Mansyah cukup memprihatinkan.
"Sebelumnya, warga buang air besar sembarangan saja. Misalnya membungkus kotoran di plastik dan membuangnya di sembarang tempat," tutur Ibnu Mansyah.
Pengelolaan kotoran di Desa Suatang kata Ibnu Mansyah, tidak sebatas pada pengelolaan kotoran manusia saja.
"Warga juga mengubah air seni menjadi biogas. Begitu pun dengan kotoran sapi yang dijadikan pupuk kandang dan uapnya dijadikan gas," jelasnya.
"Itu semua menjadi penilaian penting dalam lomba desa tingkat nasional beberapa waktu lalu," kata Ibnu Mansyah.
Semua hal tersebut diakui Ibnu Mansyah merupakan inisiatif warga Desa Suatang, bukan program dari pemerintah kecamatan.
"Kami mengapresiasi terobosan yang dilakukan warga Desa Suatang tersbeut. Memang terkadang untuk memancing kreativitas warga tidak perlu campur tangan pihak kecamatan," kata Ibnu Mansyah.
Kedepan lanjut Ibnu Mansyah, diharapkan Desa Suatang bisa lebih baik dan menjadi percontohan desa-desa lain di Kalimantan.
"Kami berharap Desa Suatang bisa lebih baik kedepannya sebagai percontohan bagi desa-desa lainnya di Kalimantan. Apalagi tahun depan salah satu metode lomba menggunakan sistem daring," jelas Ibnu Mansyah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Arisan jamban yang dibuat warga membuat Desa Suatang meraih Juara III regional tiga yang meliputi wilayah Kalimantan dan Sulawesi," kata Camat Pasir Belengkong Ibnu Mansyah, di Tanah Grogot, Kamis.
"Kalau untuk Kalimantan, Desa Suatang yang terbaik," ujarnya.
Arisan jamban dimaksud lanjut Ibnu Mansyah yakni, iuran yang dilakukan sejumlah warga untuk membuat jamban bagi rumah-rumah yang belum memilikinya.
"Setiap bulan bisa dibuat dua jamban dari arisan itu," kata Ibnu Mansyah.
Sehingga dalam jangka waktu beberapa bulan kata dia, Warga sudah bisa memiliki jamban yang nyaman dan tidak jauh dari rumah mereka.
"Pembuatan jamban itu dikerjakan secara gotong royong, sehingga nampak kebersamaan dan pemberdayaan masyarakat dalam membangun desa mereka," jelas Ibnu Mansyah.
Sebelum ada arisan jamban, pengelolaan kotoran manusia di Desa Suatang diakui Ibnu Mansyah cukup memprihatinkan.
"Sebelumnya, warga buang air besar sembarangan saja. Misalnya membungkus kotoran di plastik dan membuangnya di sembarang tempat," tutur Ibnu Mansyah.
Pengelolaan kotoran di Desa Suatang kata Ibnu Mansyah, tidak sebatas pada pengelolaan kotoran manusia saja.
"Warga juga mengubah air seni menjadi biogas. Begitu pun dengan kotoran sapi yang dijadikan pupuk kandang dan uapnya dijadikan gas," jelasnya.
"Itu semua menjadi penilaian penting dalam lomba desa tingkat nasional beberapa waktu lalu," kata Ibnu Mansyah.
Semua hal tersebut diakui Ibnu Mansyah merupakan inisiatif warga Desa Suatang, bukan program dari pemerintah kecamatan.
"Kami mengapresiasi terobosan yang dilakukan warga Desa Suatang tersbeut. Memang terkadang untuk memancing kreativitas warga tidak perlu campur tangan pihak kecamatan," kata Ibnu Mansyah.
Kedepan lanjut Ibnu Mansyah, diharapkan Desa Suatang bisa lebih baik dan menjadi percontohan desa-desa lain di Kalimantan.
"Kami berharap Desa Suatang bisa lebih baik kedepannya sebagai percontohan bagi desa-desa lainnya di Kalimantan. Apalagi tahun depan salah satu metode lomba menggunakan sistem daring," jelas Ibnu Mansyah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016