Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Kemeriahan lomba panjat pinang massal dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara pada Minggu pagi, tidak terganggu hujan yang melanda kawasan itu.

Tak hanya kelompok pria dewasa, lomba panjat pinang massal yang digelar di Pulau Kumala Tenggarong itu, juga diikuti para wanita yang turut beradu kecepatan memanjat pohon pinang beroles pelicin yang biasa diebut "gemuk" sebagai rintangan untuk mencapai puncak meraih nomor aneka hadiah yang telah disiapkan panitia.

Dengan kerjasama yang baik untuk saling menopang agar sampai ke puncak pohon pinang, ditambah sedikit perjuangan dengan kekuatan fisik, akhirnya satu-persatu kelompok pemanjat berhasil menurunkan hadiah.

Ketua panitia lomba panjat pinang massal Fida Hurasani mengatakan, pohon pinang lengkap dengan hadiahnya merupakan hasil partisipasi dari sembilan instansi pemerintahan di Kutai Kartanegara.

Lomba panjat pinang massal itu juga lanjut Fida Hurasani, didukung oleh Bank Kaltim Cabang Tenggarong, BNI dan BPR Tenggarong.  
   
Kesembilan intansi yang mendukung kegiatan tersebut kata dia yakni, Dispora, BKD, Setkab, Disperindagkop, Babapemas Pemdes, Dishub, Bina Marga, Cipta Karya, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kutai Kartanegara.  

"Seluruhnya ada 12 batang pinang lengkap dengan hadiahnya, yang di ikuti 23 kelompok pemanjat, termasuk dua kelompok wanita," ujar Fida Hurasani yang juga menjabat Kepala Satpol PP Kutai Kartanegara.

Sementara, Staf Ahli Bupati Kutai Kartanegara Bidang Pembangunan Wicaksono Soebagio saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, panjat pinang merupakan salah satu kegiatan yang memupuk persatuan, sehingga perlu dilestarikan.

"Bukan sekedar permainan, tetapi didalamnya terdapat nilai perjuangan, kebersaman dan persatuan serta semangat mencapai tujuan," kata Wicaksono Soebagio.  

Pada kesempatan itu, Wicaksono mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kedamaian, keamanan dan ketertiban agar situasi kondusif terus terjaga.

"Menjaga situasi kondusif dan menjadikan diri bermanfaat bagi lingkungan merupakan suatu cara mengisi kemerdekaan ini," ujarnya.

Panjat pinang dengan metode satu pohon untuk dua kelompok pemanjat berjumlah 5-6 orang itu, berakhir sekitar pukul 15.00 wita. (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016