Mekkah (ANTARA News) - Jumlah anggota jamaah haji Indonesia yang meninggal di Arab Saudi bertambah menjadi dua orang, setelah Data Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah menyebutkan seorang calon haji asal Aceh Tenggara meninggal dunia Sabtu siang waktu setempat di RS King Fahd.

Nurhayati binti Said, calon haji dari kelompok terbang dua Embarkasi Banda Aceh (BTJ) meninggal dunia pukul 09.30 waktu setempat, sehari setelah tiba di Madinah.

"Dia diperiksa sebentar karena tidak bisa ditangani di KKHI, harus dirujuk ke RS King Fahd," kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Madinah dr Tjetjep Ali Akbar kepada petugas Media Center Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Madinah.

Nurhayati yang berusia 68 tahun dan bernomor paspor B3171611 meninggal dunia karena sakit perut akut.

Informasi dalam surat kematian (Certificate of Death) menyebutkan dia mengalami septic shock atau keracunan darah akibat infeksi yang menyebar dan memicu penurunan tekanan darah dengan cepat.

Sementara itu calon haji asal Ponorogo, Jawa Timur, Senen bin Dono Medjo (79), akan dishalatkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di pemakaman Baqi sehari setelah surat kematian dikeluarkan.

Menurut Tjetjep, Senen meninggal dunia karena penyakit bawaan dari tanah air yaitu penyakit jantung dan hipertensi.

"Meninggalnya disebabkan jantung dan hipertensi, di samping itu kurang minum dan aktivitasnya berlebihan," kata dia.

Senen meninggal dunia di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Jumat malam waktu setempat.

Anggota jamaah haji dengan nomor paspor B-3252724 ini meninggal dunia pukul 19.00 waktu Arab Saudi. Ia tercatat sebagai calon haji pertama asal Indonesia yang meninggal dunia pada musim haji 2016.

Keterangan pada COD menyebutkan Senen meninggal dunia karena tekanan darah tinggi dan AMI (Acute Myocardial Infarction) --terhentinya aliran darah ke bagian jantung yang menyebabkan kerusakan otot jantung.

Hingga hari ke empat pemberangkatan, jumlah anggota jamaah haji Indonesia yang sudah mendarat di Madinah mencapai 219.788 orang yang disertai oleh 245 petugas kloter.

Jamaah haji gelombang pertama itu diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Madinah untuk tinggal selama sekitar sembilan hari guna menjalankan ibadah Arbain atau shalat wajib di Masjid Nabawi sebanyak 40 rakaat tanpa putus.

Mulai 18 Agustus secara bertahap mereka akan bergeser ke Mekkah untuk mengikuti prosesi puncak haji. (*)

Pewarta: Gusti NC Aryani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016