Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan segera membongkar bangunan-bangunan bekas lokalisasi di Manggar Sari, Balikpapan Timur.

"Setelah aset yang ada selesai didata, segera juga kami bongkar. Tidak ada kompromi," kata Wali Kota Rizal Effendi di Balikpapan, Selasa.

Balikpapan, sebagaimana Provinsi Kalimantan Timur dan secara nasional, sudah berkomitmen untuk menutup tempat-tempat prostitusi di seluruh Bumi Etam.

Lokalisasi prostitusi Manggar Sari, sebagaimana Lokalisasi Lembah Harapan Baru di Km 17 Jalan Soekarno-Hatta, memang dahulu diadakan oleh Pemkot Balikpapan hingga tahun 2013. Sejumlah bangunan berupa barak itulah yang menjadi aset Pemkot.

Tujuan lokalisasi, sesuai sebutannya, lokalisasi, untuk melokalisasi atau membatasi apa yang disebut `penyakit masyarakat, dalam hal ini terutama pelacuran. Dengan dibatasi diharapkan mudah diawasi dan dikontrol oleh Pemerintah.

Tahun 2013 kedua lokasi prostitusi itu ditutup resmi. Antara lain karena sudah dilingkungi oleh pemukiman warga, terutama komplek perumahan. Namun, secara tidak resmi, baik di Manggarsari maupun di Lembah Harapan Baru, praktik pelacuran tetap berlangsung. Bahkan tidak hanya prostitusi yang berlangsung, juga menjadi tempat peredaran minuman keras, dan di Manggar Sari, juga narkoba.

Pekan lalu polisi menangkap 2 orang yang diduga jadi bandar dan pengguna sabu di kawasan itu.

"Nanti kami lakukan operasi-operasi. Dulu tempat prostitusi, sekarang bertambah lagi jadi tempat transaksi narkoba," kata Wali Kota.

Operasi yang akan datang itu pihak Pemkot tidak hanya menurunkan Satpol PP tapi juga bersama aparat gabungan dan pihak BNNK (Badan Narkotika Nasional Kota) Balikpapan.

Sejak awal penutupan juga sudah disepakati bersama oleh DPRD dan MUI dan umumnya masyarakat Kota Minyak.

"Saya akan cek pendataan oleh BKPD (Badan Keuangan dan Pengelola Aset Daerah). Segera selesai pendataan, segera kami bergerak," ujarnya.      (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016