Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus mengembangkan energi alternatif biogas dari limbah kotoran sapi mengoptimalkan pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

"Kami sudah lakukan pemanfaatan limbah kotoran sapi untuk energi biogas sejak 2014, dan terus kami kembangkan," kata Kepala Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara Joko Dwi Fetrianto ketika ditemui di Penajam, Selasa.

Untuk mengembangkan energi alternatif biogas dari limbah kotoran sapi itu, Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara telah memasang sebanyak 97 unit alat untuk pemanfaatan biogas di empat kecamatan.

Pada 2016 ini, lanjut Joko Dwi Fetrianto, Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara akan memasang lagi 25 unit alat pemanfaatan biogas dari limbah kotoran sapi untuk masyarakat di Kecamatan Babulu dan Sepaku.

"25 unit mesin pemanfaatan biogas itu merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur," ujarnya.

Menurut Joko Dwi Fetrianto, limbah kotoran sapi tersebut dimanfaatkan untuk mengganti minyak tanah dan gas untuk keperluan memasak masyarakat setempat.

Penggunaan biogas itu sejalan dengan imbauan pemerintah terkait gerakan penghematan energi sehingga harus didukung dan terus dikembangkan.

Selain itu, Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara juga berkeinginan memanfaatkan air kencing sapi sebagai obat pengendali hama tanaman.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara berencana menjadikan wilayah Trunen, Kecamatan Sepaku sebagai sentral peternakan sapi di daerah setempat. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016