Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menyerahkan aset SMA/SMK atau sederajat senilai Rp106 miliar kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
"Aset SMA/SMK atau sederajat berupa aset bergerak, tidak bergerak serta aset terbuka dan sebagainya sudah kami serahkan ke pemerintah provinsi," kata Kapala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara Marjani saat ditemui di Penajam, Rabu.
Aset pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara yang diserahkan kepada Pemprov Kaltim masing-masing tujuh unit gedung SMA dan enam unit gedung SMK, dengan tenaga pendidik berstatus pegawai negeri sipil sebanyak 146 orang.
"Aset pendidikan menengah atas sudah kami serahkan ke Pemprov Kaltim, walaupun batas akhir penyerahan aset itu pada 31 Oktober 2016. Penyerahan aset kami lakukan lebih awal, selanjutnya kami menunggu apakah ada yang harus diperbaiki atau tidak," jelas Marjani.
Penyerahan aset pendidikan tersebut menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, yang salah satunya mengatur kewenangan manajemen pengelolaan SMA/SMK dan Madrasah Aliyah diserahkan kepada pemerintah provinsi.
Pengelolaan SMA/SMK atau sederajat di masing-masing kabupaten dan kota dikembalikan ke pemerintah provinsi tersebut, untuk mempermudah pengawasan dan evaluasi di tingkat pusat.
Namun, menurut Marjani, aset bergerak berupa kendaraan roda dua dan roda empat tidak ikut diserahkan ke pemerintah provinsi dan telah dikoordinasikan dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sedangkan untuk tenaga honorer yang diperbantukan di masing-masing SMA/SMK atau sederajat, lanjut dia, menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan di masing-masing kabupaten dan kota.
Gaji untuk tenaga honorer dibayarkan melalui dana bantuan operasional sekolah dari pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten.
"Penghasilan tenaga honorer itu diambil dari bantuan operasional sekolah yang bersumber dari APBD kabupaten dan APBN, sehingga tidak menjadi persoalan," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Aset SMA/SMK atau sederajat berupa aset bergerak, tidak bergerak serta aset terbuka dan sebagainya sudah kami serahkan ke pemerintah provinsi," kata Kapala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara Marjani saat ditemui di Penajam, Rabu.
Aset pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara yang diserahkan kepada Pemprov Kaltim masing-masing tujuh unit gedung SMA dan enam unit gedung SMK, dengan tenaga pendidik berstatus pegawai negeri sipil sebanyak 146 orang.
"Aset pendidikan menengah atas sudah kami serahkan ke Pemprov Kaltim, walaupun batas akhir penyerahan aset itu pada 31 Oktober 2016. Penyerahan aset kami lakukan lebih awal, selanjutnya kami menunggu apakah ada yang harus diperbaiki atau tidak," jelas Marjani.
Penyerahan aset pendidikan tersebut menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, yang salah satunya mengatur kewenangan manajemen pengelolaan SMA/SMK dan Madrasah Aliyah diserahkan kepada pemerintah provinsi.
Pengelolaan SMA/SMK atau sederajat di masing-masing kabupaten dan kota dikembalikan ke pemerintah provinsi tersebut, untuk mempermudah pengawasan dan evaluasi di tingkat pusat.
Namun, menurut Marjani, aset bergerak berupa kendaraan roda dua dan roda empat tidak ikut diserahkan ke pemerintah provinsi dan telah dikoordinasikan dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sedangkan untuk tenaga honorer yang diperbantukan di masing-masing SMA/SMK atau sederajat, lanjut dia, menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan di masing-masing kabupaten dan kota.
Gaji untuk tenaga honorer dibayarkan melalui dana bantuan operasional sekolah dari pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten.
"Penghasilan tenaga honorer itu diambil dari bantuan operasional sekolah yang bersumber dari APBD kabupaten dan APBN, sehingga tidak menjadi persoalan," tambahnya. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016