Penajam (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mendesak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur segera memperbaiki jalan trans Kalimantan di wilayah Kecamatan Sepaku, yang hingga saat ini masih dalam kondisi rusak parah.

"Jalan sepanjang Semoi kilometer 38 Kecamatan Sepaku sampai Simpang Silkar Kelurahan Petung Kabupaten Penajam Paser Utara, kondisinya sampai saat ini masih rusak parah," kata Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar, saat dihubungi di Penajam, Minggu.

Ia mengatakan, sebagai jalur alternatif penting trans darat Kalimantan, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mendesak Pemprov Kaltim segera memperbaiki jalan trans Kalimantan tersebut.

"Pemerintah daerah terus menyuarakan perbaikan jalan trans Kalimantan itu kepada pemerintah provinsi," kata Tohar.

Pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, menurut dia, semestinya memberikan perhatian khusus dengan melakukan perbaikan sebab jalan tersebut merupakan jalur penghubung Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan, bahkan juga sebagai jalan lintas provinsi ke Kalimantan Selatan.

Kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah dan sulit dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat, berada di sekitar Semoi II dan Bukit Raya akibat kerap dilalui kendaraan yang bertonase melebihi kapasitas jalan tersebut.

"Kerusakan jalan trans Kalimantan yang berada di wilayah Kecamatan Sepaku dipastikan akan lebih parah dengan seringnya turun hujan, karena jalan berlubang dan terkelupas," ucapnya.

"Jika hujan, jalannya licin dan berlumpur. Pokoknya di kawasan Sepaku kondisi jalannya rusak parah. Bahkan, kedalaman lubang jalan hingga hampir setengah meter sehingga kerap mengakibatkan kecelakaan," ujar Tohar.

Kerusakan jalan trans Kalimantan tersebut sudah berlangsung sekitar puluhan tahun, namun tidak mendapat perhatian baik Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat, padahal jalan trans Kalimantan sengat penting dalam menunjang perekonomian masyarakat.

Walaupun sering dilakukan perbaikan, namun karena dikerjakan sekedarnya atau hanya secara tambal sulam, sehingga titik-titik perbaikan itu tidak bertahan lama dan kembali mengalami kerusakan. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016