Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tugu perbatasan negara yang bagian atasnya terdapat patung Burung Garuda dengan bendera Merah Putih akan dibangun di Kecamatan Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sebagai penanda kawasan perbatasan negara.
"Tugu tersebut akan dibangun dengan ukuran besar. Tugu akan ditempatkan di lokasi yang tinggi dan strategis sehingga bisa terlihat dari laut," ujar Kepala Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Provinsi Kaltim Frederik Bid di Samarinda, Jumat.
Tugu tersebut akan dibangun oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Di Pulau Maratua akan dibangun tugu penanda NKRI karena kawasan itu berada di perbatasan dengan dua negara, yakni Malaysia dan Filipina.
Frederik Bid yang didampingi Kabid Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Agung Masuprianggono melanjutkan, pembangunan tugu berbentuk Garuda tersebut akan dimulai pada tahun 2017 karena saat ini masih proses perencanaan.
Sedangkan titik sebagai lokasi pembangunan tugu sudah disiapkan setelah tim melakukan peninjauan lapangan dan melihat kondisi yang potensial menjadi lokasi pembangunan Tugu Garuda di Maratua, beberapa pekan lalu.
Ditanya tentang berapa dimensi ukuran dan tinggi Tugu Garuda, ia belum bisa memastikan karena yang berhak menentukan dan yang memiliki kewenangan adalah pemerintah pusat melalui BNPP, termasuk kewenangan dalam perencanaan hingga nilai anggaran yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil survei lapangan di Kecamatan Pulau Maratua itu, ditemukan dua titik yang dinilai strategis untuk pembangunan Tugu Perbatasan, yakni di Tanjung Siku, Kampung Teluk Harapan tak jauh dari Pelabuhan Maratua, sedangkan lokasi kedua adalah di Tanjung Bahaba, Kampung Teluk Alulu.
"Berdasarkan hasil pengecekan lapangan, lokasi prioritas adalah di Tanjung Siku atau tepat di depan Pelabuhan Maratua, namun untuk kepastian lokasi tersebut akan dirapatkan kembali di BNPP yang kemudian hasilnya dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri," katanya.
Untuk rencana lokasi pembangunannya, masing-masing titik disiapkan lahan seluas 50 x 100 meter persegi yang merupakan lahan milik Pemerintah Kabupaten Berau.
"Tugu Garuda dibangun sebagai bentuk perhatian dan penanda bahwa negara memberikan perhatian terhadap pulau kecil terluar, tugu juga akan menjadi icon Pulau Maratua yang menjadi kawasan berbatasan perairan dengan Malaysia dan Filipina," kata Frederik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Tugu tersebut akan dibangun dengan ukuran besar. Tugu akan ditempatkan di lokasi yang tinggi dan strategis sehingga bisa terlihat dari laut," ujar Kepala Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Provinsi Kaltim Frederik Bid di Samarinda, Jumat.
Tugu tersebut akan dibangun oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Di Pulau Maratua akan dibangun tugu penanda NKRI karena kawasan itu berada di perbatasan dengan dua negara, yakni Malaysia dan Filipina.
Frederik Bid yang didampingi Kabid Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Agung Masuprianggono melanjutkan, pembangunan tugu berbentuk Garuda tersebut akan dimulai pada tahun 2017 karena saat ini masih proses perencanaan.
Sedangkan titik sebagai lokasi pembangunan tugu sudah disiapkan setelah tim melakukan peninjauan lapangan dan melihat kondisi yang potensial menjadi lokasi pembangunan Tugu Garuda di Maratua, beberapa pekan lalu.
Ditanya tentang berapa dimensi ukuran dan tinggi Tugu Garuda, ia belum bisa memastikan karena yang berhak menentukan dan yang memiliki kewenangan adalah pemerintah pusat melalui BNPP, termasuk kewenangan dalam perencanaan hingga nilai anggaran yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil survei lapangan di Kecamatan Pulau Maratua itu, ditemukan dua titik yang dinilai strategis untuk pembangunan Tugu Perbatasan, yakni di Tanjung Siku, Kampung Teluk Harapan tak jauh dari Pelabuhan Maratua, sedangkan lokasi kedua adalah di Tanjung Bahaba, Kampung Teluk Alulu.
"Berdasarkan hasil pengecekan lapangan, lokasi prioritas adalah di Tanjung Siku atau tepat di depan Pelabuhan Maratua, namun untuk kepastian lokasi tersebut akan dirapatkan kembali di BNPP yang kemudian hasilnya dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri," katanya.
Untuk rencana lokasi pembangunannya, masing-masing titik disiapkan lahan seluas 50 x 100 meter persegi yang merupakan lahan milik Pemerintah Kabupaten Berau.
"Tugu Garuda dibangun sebagai bentuk perhatian dan penanda bahwa negara memberikan perhatian terhadap pulau kecil terluar, tugu juga akan menjadi icon Pulau Maratua yang menjadi kawasan berbatasan perairan dengan Malaysia dan Filipina," kata Frederik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016